SEJARAH PESTISIDA

Sejarah Pestisida sudah digunakan manusia sejak zaman dulu kala. Sejak puluhan abad yang lalu pestisida telah digunakan sebagai bahan pemberantas hama dalam melindungi tanaman. Kapur dan abu kayu pada kira-kira tahun 1200 SM telah digunakan untuk menberantas hama gudang dan demikian pula benih-benih tanaman telah diberi perlakuan dengan ekstrak tanaman maupun dengan pengasapan untuk melindungi dari gangguan serangan hama.
Belerang telah lama diketahui  mempunyai pengaruh dalam usaha memberantas penyakit tanaman. Pada permulaan abad pertama telah dianjurkan penggunaan arsen (As2O3) untuk melindungi  tanaman. Nikotin telah ditemukan sebagai insektisida dalam tahun 1783. Ekstrak Pyrenthrum diketemukan sebagai insektisida dalam tahun 1480. Dalam  tahun 1885 Bordeaux mixture (BB) yang merupakan campuran senyawa terusi dengan kapur diketemukan secara kebetulan sebagai fungisida untuk memberantas cendawan pada tanaman anggur. HCN pertama kali digunakan dalam tahun 1886 untuk fumigasi tanaman jeruk di California.
Senyawa anorganik Timbalar senat muncul pada tahun 1892 untuk menyemprot hama dikebun buah-buahan. Sedang Sodiumarsenat sebagai herbisida dikenal dalam tahun1900 sebagai soil sterilant kemudian dalam tahun 1927 Rotenon dikenal sebagai insektisida. Dan dalam tahun 1929 diketemukan insektisida sintetis pertama yang diintroduksi sebagai bahan penyemprot nyamuk. BHC (Bezen Hexa Chlorida) atau HCH (Hexa Chloro Hezan) sebagai insektisida diketahui sejak tahun 1933.
Selanjutnya dalam tahun 1939 DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroetane) dikenal sebagai insektisida yang ampuh (karena persistensinya yang tinggi tidak digunakan lagi dibidang pertanian). Senyawa Organosphospor pertama kali muncul dalam tahun 1945, hasil industri Jerman yang menemukan TEPP, Parathion kemudian Malathion. Sedang Diazinon diketemukan di Swiss. Setelah itu banyak perusahaan kimia yang mengadakan penelitian dibidang perlindungan tanaman dan sejak itu ribuan senyawa organik sintetik banyak diproduksi untun keperluan pengendalian hama penyakit tanaman seperti serangga, cendawan, gulma, nematoda, rodent dan lain-lain.

Artikel Terkait :