TAHAPAN TIDUR
Ada beberapa Tahapan Tidur. Menurut
Saputra (2012), tidur dapat dibagi
menjadi dua tahapan, yaitu non-rapid
eye movement (NREM) dan rapid
eye movement (REM).
Tidur NREM
Tidur NREM disebabkan
oleh penurunan kegiatan
dalam sistem pengaktifan retikularis. Tahapan tidur
ini disebut juga tidur gelombang lambat
(slow wave sleep),
karena gelombang otak bergerak
dengan sangat lambat.
Tidur NREM ditandai dengan penurunan
sejumlah fungsi fisiologis
tubuh termasuk juga metobolisme,
kerja otot dan tanda-tanda vital. Hal lain yang terjadi pada
saat tidur NREM
adalah pergerakan bola
mata melambat dan mimpi
berkurang. Tidur NREM
dibagi menjadi empat tahap, yaitu
sebagai berikut:
Tahap I
Tahap I merupakan
tahapan paling dangkal
dari tidur dan merupakan tahap transis antara bangun dan
tidur. Tahap ini ditandai dengan
individu cenderung rileks,
masih sadar dengan lingkungan
sekitarnya, merasa mengantuk, bola mata bergerak,
frekuensi nadi dan
napas sedikit menurun, serta mudah dibangunkan. Tahap ini
normalnya berlangsung sekitar 5 menit atau sekitar 5% dari total tidur.
Tahap II
Tahap II merupakan tahap ketika individu masuk pada tahap tidur, tetapi
masih dapat dengan mudah dibangunkan. Tahap I dan tahap II termasuk dalam tahap
tidur ringan (light sleep). Pada
tahap II, otot
mulai relaksasi, mata
pada umumnya menetap, terjadi
penurunan denyut jantung, frekuensi napas, suhu
tubuh dan metabolisme.
Tahap II normalnya berlangsung selama
10-20 menit dan
merupakan 50-55% dari total tidur
Tahap III
Tahap III merupakan
awal dari tahap
tidur dalam atau
tidur nyenyak (deep sleep). Tahap
ini dicirikan dengan
relaksasi otot menyeluruh serta
pelambatan denyut nadi,
frekuensi napas, dan proses
tubuh lainnya. Pelambatan
tersebut disebabkan oleh dominasi
sistem saraf parasimpatetik. Tahap III,
individu cenderung sulit
dibangunkan dan normalnya
berlangsung selama 25-30 menit dan merupakan 10% dari total tidur.
Tahap IV
Tahap IV tidur semakin dalam
(delta sleep) yang ditandai dengan perubahan fisiologis, yaitu
gelombang otak melemah serta penurunan denyut jantung, tekanan darah, tonus otot, metabolisme, dan
suhu tubuh. Pada
tahap ini individu
sulit dibangunkan dan normalnya
berlangsung selama 15-30 menit dan merupakan 10% dari total
tidur.
Tidur REM
Tidur REM disebut juga tidur
paradoks. Tahapan ini biasanya
terjadi rata-rata 90
menit dan berlangsung
selama 5-20 menit. Tidur REM
tidak senyenyak tidur NREM karena pada tahap
ini biasanya terjadi
mimpi. Tidur REM
penting untuk keseimbangan mental
dan emosi. Selain
itu, tahapan tidur
ini juga berperan dalam
proses belajar, memori
dan adaptasi. Selama tidur
individu mengalami siklus
tidur yang berulang antara tahap tidur NREM dan REM.