TERAPI PSIKODRAMA

Terapi psikodrama adalah salah satu jenis terapi yang paling sering digunakan untuk anak yang mengamalami gangguan, seperti anak yang mengalami gangguan perhatian (ADD). Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya.
Psikodrama merupakan  permainan  peran  yang  di  maksudkan  agar individu  yang  bersangkutan dapat memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya, dapat  menemukan  konsep  dirinya,  menyatakan kebutuhannnya, dan  menyatakan  reaksi  terhadap  tekanan  terhadap  dirinya (Corey  1985). 
Psikodrama menggunakan  konsep dasar analisis transaksional. Teori analisis  transaksional  menyatakan  bahwa  banyak tingkah laku manusia yang bisa dipahami dalam hubungannya dengan cara seseorang  menyusun  waktunya. 
Menurut  Berne  (1961 - 1964)  dan  Harris (1967),  ada  enam  tipe  transaksi  yang  bisa  muncul  di  antara  orang-orang, yakni  penarikan  diri,  upacara-upacara,  aktivitas-aktivitas,  hiburan, permainan-permainan,  dan keakraban.  Pada  analisis  transaksional  ini mendorong  orang-orang  untuk  mengenali dan memahami  perwakilan ego-nya. Alasannya adalah dengan mengakui ketiga perwakilan ego itu, orang-orang  bisa  membebaskan  diri  dari  putusan-putusan anak yang telah usang dan dari pesan-pesan orang tua yang irasional yang menyulitkan kehidupan mereka. Dari konsep analisis  transaksional ini terapi psikodrama diberikan kepada anak ADD bertujuan sebagai  katarsis (mengetahui problem  apa  yang  terjadi  antara  anak  dengan  orang  tua  dan  teman)  serta dalam  pelaksanaan  secara  berkelompok  memotivasi  anak  melakukan  hal yang  dapat  dilakukan  oleh  orang  lain,  contohnya:  jika  anak  lain  mampu memainkan peran, anak yang lain juga termotivasi untuk dapat melakukan.

Artikel Terkait :