FAKTOR PENYEBAB TUNAGRAHITA

Terdapat beberapa Faktor Penyebab Tunagrahita. Strauss (Mumpuniarti, 2000) mengelompokkan faktor penyebab menjadi dua gugus, yaitu endogen dan eksogen, Suatu faktor dimaksudkan endogen jika letaknya pada sel keturunan, untuk membedakan yang luar keturunan (eksogen).
Faktor penyebab ketunagrahitaan, sebagai berikut:
  1. Faktor Keturunan. Terjadi karena adanya kelainan kromosorn (inversi, delesi, duplikasi) dan kelainan gen ( kekuatan kelainan, lokus gen)
  2. Gangguan Metabolisme dan Gizi. Gangguan metabolisme asam amino (phenylketonuria), gangguan metabolisme saccharide (gargolism), kelainan hypothyroidism (cretinism).
  3. Infeksi dan Keracunan. Karena penyakit rubella, syphilis bawaan, syndrome gravidity beracun.
  4. Trauma dan zat radioaktif.
  5. Masalah pada kelahiran.
  6. Faktor lingkungan (sosial budaya).
Menurut Triman Prasadio (Munzayanah, 2000) bahwa penyebab retardasi mental digolongkan menjadi dua kelompok, seperti berikut:
Kelompok Biomedik
Kelompok Biomedik yang meliputi:
Prenatal, dapat terjadi karena:
  • Infeksi ibu pada waktu mengadung.
  • Gangguan metabolisme.
  • Iradiasi sewaktu umur kehamilan antam 2-6 minggu.
  • Kelainan kromosom.
  • Malnutrisi.
Natal antara lain berupa:
  • Anaxia
  • Asphysia
  • Prematurias dan postmaturias
  • Kerusakan otak
Posnatal dapat terjadi karena:
  • Malnutrisi.
  • Infeksi.
  • Trauma.
Kelompok Sosio kultural: psikologik atau lingkungan
Kelompok  etiologi  ini  dipengaruhi  oleh  proses  psiko  sosial  dalam keluarga. Dalam hal ini ada tiga macam teori, seperti berikut: 
Teori Stimulasi
Pada  umumnya  adalah  penderita  retardasi  mental  yang  tergolong ringan, disebabkan karena kekurangan rangsangan atau kekurangan kesempatan dari keluarga.
Teori Gangguan
Kegagalan  keluarga  dalam  memberikan  proteks  yang  cukup terhadap  stress  pada  masa  kanak-kanak  sehingga  mengakibatkan gangguan pada proses mental.
Teori Keturunan
Teori  ini  mengemukakan  bahwa  hubungan  antara  orangtua  dan anak sangat lemah akan mengalami disorganisasi, sehingga apabila anak mengalami stress akan bereaksi dengan cara yang bermacam-macam  untuk  dapat  menyesuaikan  diri.  Atau  dengan  kata  lain "Security System" sangat lemah di dalam keluarga.
Muljono Abdurrachman dan Sudjadi. S (1994) mengatakan bahwa tunagrahita dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berikut:
  1. Faktor genetik, yaitu kerusakan biokimia dan abnormalitas kromosomal
  2. Pada masa prenatal, yang disebabkan karena virus rubella (cacar) dan faktor rhesus (Rh).
  3. Pada masa natal, yaitu karena luka saat kelahiran, sesak napas dan prematuritas.
  4. Pada masa post natal, yang disebabkan karena infeksi, encephalitis (peradangan system syaraf pusat), meningitis (peradangan selaput otak) dan malnutrisi.
  5. Sosiokultural
Melihat pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya ketunaan pada anak. Yaitu faktor keturunan, faktor makanan dan minuman serta faktor lingkungan. Dalam hal ini faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi ketunagrahitaan baik pada saat prenatal, natal maupun post natal. 

Artikel Terkait :