LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM KABUPATEN CIANJUR
Letak Geografis dan Keadaan Alam Kabupaten Cianjur
sangat unik. Letak geografis Kabupaten Cianjur sebagai lkasi pendataan,
letaknya di persilangan jalur jalan regional Bandung – Bogor – Jakarta dan
antara Bandung – Sukabumi. Sehingga tidak mengherankan apabila dilihat dari
sektor ekonomi kota Cianjur dapat memberikan banyak keuntungan bagi
masyarakatnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pertokoan di sepanjang jalan
secara tidak langsung maupu langsung bisa meningkatkan pendapatan
masyarakatnya, Kabupaten Cianjur dapat ditempuh dari kota Bandung ke arah barat
dengan berbagai kendaraan, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Apabila
ditempuh dari ibukota propinsi Jawa Barat, Kota Bandung akan memakan waktu kurang
dua jam dengan jarak kurang lebih 48 kilometer.
Kabupaten Cianjur berada di posisi 106o4
sampai 107o25 bujur timur dan 6o21 sampai 7o32
lintang selatan. Letaknya berbatasan dengan daerah-daerah lainnya, yakni sebelah
utara berbatasab dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta; sebelah
timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan Garut; sebelah selatan berbatasan
dengan Samudera Indonesia; dan di sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten
Sukabumi.
Secara umum Cianjur beriklim tropis, dengan pengaruh
angina sangat besar, sehingga terdapat pergantian musim, yakni musm kemarau dan
musim penghujan, curah hujan pertahunnya rata-rata berkisar antara 2.500
milimeter sampai 4000 milimeter dengan jumlah hari hujan 150 hari per tahun.
Adapun suhu udara Kabupaten Cianjur berkisar antara 15 derajat selsius. Suhu
terendah terjadi di Cianjur bagian utara dan suhu tertinggi terjadi di Cianjur
bagian selatan.
Ditinjau dari topografinya, Kabupaten Cianjur dibagi
menjadi Cianjur utara dan Cianjur Tengah. Cianjur utara yang merupakan dataran
tinggi di kaki Gunung Gede meliputi daerah puncak dan cipanas. Ketinggian
daerah puncak 1.450 meter di atas permukaan laut. Daerah ini dari kota Cianjur berjarak
lebih kurang 1,5 kilometer.
Kabupaten Cianjur terletak di kaki Gunung Gede dengan
ketinggian sekitar 450 meter diatas permukaan laut dan terendah sekitar 7 meter
di atas permukaan laut. Bagian lainnya berupa perkebunan dan persawahan.
Menurut Van Bamelen yang berkebangsaan Belanda, lokasi Kabupaten Cianjur
termasuk zona Bandung, yang secara geografis wilayah ini terbagi menjadi dalam
tiga bagian yaitu: Cianjur bagian utara, merupakan dataran tinggi terletak di
kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang menjadi sumber mata air bagi banyak
sungai, antara lain Citarum, dengan anak-anak sungainya Cisokan, Cikundul, dan
Ciranjang, Cidamar, Cisadea, dan Cilaki. Dengan curah hujan rata-rata 2.825 per
tahun, maka daerah ini cocok dijadikan areal perkebunan dan pesawahan.
Cianjur bagian tengah merupakan daerah berbukit-bukit.
Struktur tanahnya labil karena terletak pada jalur gempa bumi dari wilayah
Kabupaten Sukabumi bagian selatan, di samping itu daerah ini sering terjadi
tanah longsor. Selain itu, daerah lainnya terdiri atas areal perkebunan dan
araeal pesawahan yang digunakan sebagai lahan pertanian terutama padi. Cianjur
bagian selatan merupakan dataran yang terdiri atas bukit-bukit kecil diselingi
pegunungan-pegunungan yang melebar ke samudera Hindia. Sebagaimana daerah
lainnya, Cianjur bagian selatan ini merupakan daerah yang tanahnya labil dan sering
terjadi longsor dan gempa bumi, begitu juga sebagian areal tanahnya digunakan sebagai
arel perkebunan dan pesawahan.
Secara umum daerah Kabupaten Cianjur ini merupakan
daerah ancaman bahaya longsor dan gempa bumi, hal ini terutama dirasakan
masyarakat setiap menghadapi musim penghujan pada bulan Oktober, November, dan
Desember. Namun dengan alamnya yang indah dan sejuknya udara, Cianjur merupakan
bagian dari jalur terkenal Bogor – Puncak – Cianjur - Bandung, salah satu
daerah wisata di Jawa Barat yang sangat diminati, di antaranya Istana Cipanas,
Kebun Raya Cidodas, Gunung Padang, Pantai Jayanti, Palalangon Cugenang, Mandala
Kitri, Gunung Mananggel, Warung Kondang, dan lain-lainnya.