MENINJAU KEMBALI HUBUNGAN ANTARA SASTRA DAN BUDI PEKERTI
Abstrak: Hubungan sastra dan
budi pekerti telah lama ramai diperbincangkan orang. Ada tuntutan dalam
masyarakat bahwa sastra haruslah dapat menjadi sarana pembelajaran moral dan
pekerti untuk dapat dinilai sebagai karya sastra yang baik.Timbulnya banyak hujatan
pada sejumlah karya sastra, baik di dalam negeri maupun dalam sejarah
kesusastraan berbagai bangsa di dunia, mengukuhkan asumsi bahwa sastra yang
baik adalah sastra yang diabdikan pada pendidikan moral.Tulisan ini menyoroti
berbagai asumsi tersebut dengan memperlihatkan bahwa banyak karya besar dunia
justru menggugat hubungan linear dan positif antara sastra dan pendidikan budi
pekerti. Tulisan ini juga berargumen bahwa sastra terkadang justru berperan
sebagai instrumen untuk menggugat superioritas nilai-nilai moral tertentu,
serta menawarkan cara lain untuk memahami wujud hubungan antara sastra dan
moralitas. Lewat sejumlah telaah atas karya-karya sastra Indonesia dan dunia,
seperti sastra Jerman, dibahas kondisi hubugan antara sastra dan moralitas di
Indonesia. Kesimpulan akhir yang diajukan adalah diperlukan perspektif
alternatif untuk memahami kembali bentuk-bentuk relasi yang lebih setara antara
sastra dan budi pekerti, sehingga sastra bisa ditempatkan secara proporsional
dalam kapasitasnya sebagai agen sosialisasi moral ataupun agen perubahan moral.
Kata Kunci: pembelajaran
moral, sastra Indonesia, sastra dunia, sastra Jerman, hubungan sastra dan budi
pekerti
Penulis: Manneke Budiman
Kode Jurnal: jppendidikandd120039