PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA
Abstrak: Pembelajaran IPA di
sekolah lebih menekankan penguasaan kemampuan dasar kerja ilmiah atau
keterampilan proses IPA, sehingga pembelajaran lebih bermakna. Akan tetapi
berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti melalui observasi di lapangan terhadap realitas pembelajaran
IPA yang berlangsung di kelas V SDK Baptis
Surabaya pada semester
II tanggal 18
Januari 2012, menunjukkan
masih ada kelemahan
dalam proses pembelajaran
IPA yang mengakibatkan menurunnya
hasil belajar siswa.
Kelemahan pembelajaran IPA
yang ditemui di
kelas V SDK
Baptis Surabaya adalah bahwa
pembelajaran tersebut lebih
menekankan pada penguasaan
sejumlah fakta dan
konsep, tetapi kurang memfasilitasi
siswa agar mendapat hasil belajar yang
komprehensif dan bermakna. Tingginya persentase siswa yang belum
mampu mencapai kreteria
ketuntasan minimal yaitu
36 % menunjukkan
bahwa ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal di kelas tersebut masih belum optimal
sehingga perlu ditingkatkan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa
kelas V SDK
Baptis Surabaya dengan
menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran
IPA. Jenis penelitian
yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas
yang terdiri dari
2 siklus. Setiap siklus
dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Data
penelitian diperoleh melalui
observasi dan tes. Data hasil observasi
aktivitas guru dan siswa dianalisis
dalam bentuk persentase. Data tes
hasil belajar siswa
dianalisis berdasarkan persentase
ketuntasan belajar secara
individu dan klasikal.
Hasil penelitian menunjukkan Aktivitas
guru dan siswa
dalam pembelajaran IPA
dengan menerapkan metode
demonstrasi mengalami peningkatan dan
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Kualitas
aktivitas guru mengalami peningkatan
sebesar 23% yaitu
dari siklus I
sebesar 61% menjadi
84% pada siklus
II. Sedangkan kualitas
aktivitas siswa meningkat sebesar
15,65% yaitu dari
siklus I sebesar
68% menjadi 83,65%
pada siklus II.
Hasil belajar siswa dengan
ketuntasan belajar klasikal
siswa mengalami peningkatan
sebesar 28,6% yaitu
dari siklus I
sebesar 57,1% menjadi 85,7%
pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh, peneliti
menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut; 1). guru
hendaknya terus mengembangkan metode
demonstrasi dalam kegiatan
pembelajaran IPA untuk materi.
2). guru perlu
meningkatkan kemampuannya dalam
menyajikan pembelajaran dengan
menghadirkan metode-metode
yang inovatif agar
siswa memiliki pengalaman
baru dan termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran IPA.
Kata Kunci: Metode
demonstrasi, hasil belajar, IPA
Penulis: Toernaliyah
Kode Jurnal: jppendidikandd130172