Pengembangan Model Pembelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Sasak: ke Arah Sikap dan Prilaku Berdemokrasi Siswa SMP/MTS
Abstract: Penelitian berangkat
dari fakta semakin kuatnya gejala erosi
sikap dan perilaku berdemokrasi di kalangan masyarakat (siswa), seperti sikap
yang mau menang sendiri, suka memaksakan kehendak, kurang mengakui pihak lain,
sikap toleran yang semakin melemah, kurangnya empati dan lain-lainya. Sementara
itu, pembelajaran demokrasi melalui Pendidikan IPS kurang memberikan kontribusi
terhadap pengembangan sikap dan perilaku demokratis, yang ditandai penyebabnya
oleh dua hal, yaitu sisi substantif yang melupakan unsur lokal dan sisi
pembelajaran yang monolitik dan undemokratis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dalam kearifan lokal masyarakat Sasak terkandung nilai-nilai dan
unsur-unsur demokrasi yang dijalankan secara teguq (kuat dan utuh), bender atau
lomboq (lurus dan jujur), patut (benar), tuhu (sungguh-sungguh), dan trasna
(penuh rasa kasih sayang) yang ditopang oleh awiq-awiq adat (aturan/norma) dan
sesenggak (ungkapan atau pribahasa) baik yang positif maupun negatif. Namun
demikian, keseluruhan nilai kearifan lokal tersebut belum ditransformasi untuk
anak didik, akibatnya pembelajaran IPS yang masih cenderung berlangsung
monolitik, kurang demokratis, kesan menghafal, dan tidak kontekstual, membosankan dan tidak
optimal. Oleh karenanya, kajian lanjutan pengembangan model penting dilakukan
untuk menguji efektivitasnya dalam rangka pengembangan sikap dan perilaku
berdemokrasi siswa SMP/ MTs.
Kata kunci: Pembelajaran IPS,
Kearifan Lokal, Sikap dan Prilaku Berdemokrasi
Penulis: M. Ismail, Sukardi,
Su’ud Surachman
Kode Jurnal: jppendidikandd090056