PENGERTIAN OPINI
Ada
beberapa pengertian Opini. Opini
dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pendapat. Pendapat adalah
pandangan seseorang mengenai sesuatu. Jadi pendapat itu bersifat subjektif.
Dengan demikian maka pendapat adalah evaluasi, penilaian dan bukan fakta.
Karena bukan fakta, maka ia mudah berubah atau diubah tergantung pada situasi
sosial yang berlaku.
Dalam ilmu psikologi, opini adalah ekspresi sikap. Dengan
demikian opini itu adalah sebuah aktualisasi. Jadi sikap masih berada dalam
diri orang dan belum dimunculkan, sedangkan opini sudah lebih dari itu,
dimunculkan dan jika dibuktikan akan bisa diindera oleh manusia (ekspresi).
Seseorang yang sedang mengeluarkan sebuah opini bisa dilihat dari komunikasi
verbal dan komunikasi non verbalnya. Lain dengan sikap. Diam adalah sikap. Tetapi
diam tidak bisa diindera secara utuh dan masih ada dalam diri seseorang
(Nurudin, 2001)
Jika kita memahami dari esensi opini, berarti sesuatu
yang sudah dikeluarkan pada diri seseorang. Disamping itu opini hanya bisa
diwujudkan kalau ada suatu masalah yang “merangsang” seseorang untuk
menanggapinya. Masalah tersebut biasanya juga berarti situasi yang melekat atau
menimpa dirinya. Misalnya, situasi tertekan, situasi marah, dan tenang akan
berbeda dalam aktualisasi opininya. (Nurudin, 2001)
Opini dapat dinyatakan secara
aktif maupun secara pasif. Opini dapat dinyatakan secara verbal, terbuka dengan
kata-kata yang dapat ditafsir secara jelas, ataupun melalui pilihan-pilihan
kata yang sangat halus dan tidak secara langsung dapat diartikan (konotatif).
Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka,
simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, atau tanda-tanda yang tak
terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap dan
kesetiaan. (Renald Kasali, 2003)
Pada lapisan teratas, para
psikolog mencatat yang disebut overt
opinion, yakni opini yang dinyatakan secara verbal. Menurut Vincent Price, overt opinion merupakan “sentral data
yang dikumpulkan oleh para peneliti dalam survai mengenai opini yang dilakukan
melalui wawancara”. Selain itu opini dapat dinyatakan melalui diskusi informal,
misalnya : melalui surat-surat kepada redaksi surat kabar secara tertutup,
partisipasi pada suatu demonstrasi atau pernyataan pendapat, melalui pemogokan
karyawan, dan sebagainya. Opini ini disebut Vincent sebagai covert opinion atau opini yang
dinyatakan secara konotatif.
Memahami opini seseorang,
apalagi opini publik bukanlah sesuatu yang sederhana. Opini sendiri mempunyai
kaitan yang erat dengan pendirian (attitude).
Menurut Abelson opini mempunyai unsur sebagai molekul opini, yakni:
- Belief (kepercayaan tentang sesuatu)
- Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang)
- Perception (persepsi)
Bila attitude dimaksudkan sebagai apa yang sebenarnya dirasakan oleh
seseorang, opini lebih dimaksudkan sebagai apa yang dinyatakan oleh seseorang
melalui pernyataan.