PROSES KOMUNIKASI DALAM COMMUNITY RELATIONS

Ada beberapa proses komunikasi dalam community relations. Sebelum berbicara proses komunikasi dalam community relations, mari kita ingat kembali tentang komunikasi. Definisi komunikasi menurut Carl .I. Hovland yang dikutip oleh Abdurrachman (1995) adalah bahwa: “Komunikasi itu adalah proses dimana seorang individu (komunikator) mengoperkan perangsang (biasanya lambang-lambang bahasa) untuk merubah tingkah laku individu-individu yang lain (komunikan)”
 Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa komunikasi adalah merupakan sebuah proses, oleh karena itu komunikasi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus, tahap demi tahap, dan berkesinambungan.
Sedangkan pengertian proses komunikasi menurut Ruslan (1998) adalah:
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator, kepada penerima pesan sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan (feed back) untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak. Sebelum komunikator mengirimkan pesan-pesan atau informasi kepada pihak komunikan, terlebih dahulu dalam proses komunikasi tersebut, memberikan makna terhadap pesan-pesan teersebut (decode). Pesan tersebut ditangkap oleh komunikan dan diberi makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya (encode)”
Proses komunikasi sendiri terdiri dari berbagai unsur-unsur komunikasi, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Proses komunikasi yang dilakukan Humas akan lebih efektif jika menggunakan model komunikasi timbal balik atau sirkuler, karena sesuai dengan fungsi Humas yaitu mengadakan hubungan komunikasi yang timbal balik antara perusahaan dengan publiknya. Dengan menggunakan komunikasi timbal balik yang efektif, perusahaan dapat melihat apakah komunikasi yang dilakukan mendapatkan respon yang baik atau yang buruk dari publik-publiknya.
Didalam melakukan proses komunikasi, Humas dapat menggunakan bentuk komunikasi apa saja sesuai dengan keadaan dan kondisi yang dihadapi oleh Humas. Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan yaitu menggunakan komunikasi antar persona, dimana menurut Devito (1997) dalam buku “Komunikasi Antar Manusia” menyatakan bahwa “Ancangan humanistik untuk efektivitas komunikasi antar pribadi, terdiri dari keterbukaan, empathy, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan”
Efek yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi public relations dapat berupa:
  1. Perubahan sikap: adanya kecenderungan pada perubahan kognisi,perubahan afeksi, dan perubahan konasi/ behavioral.
  2. Perubahan opini, dapat berupa: opini persona, opini publik, opini umum, opini massa, dan lain sebagainya
  3. Perubahan perilaku, dapat berupa: perilaku negatif atau perilaku positif yang diekspresikan dalam bentuk perilaku individu, perilaku organisasi, perilaku publik, dan perilakuk massa (Yulianita, 1999).
Dengan demikian, peranan petugas Humas dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan untuk melakukan berbagai bentuk komunikasi, baik melalui komunikasi antar persona, komunikasi kelompok maupun komunikasi massa, yang disesuaikan dengan kebutuhan yang dihadapi oleh Humas itu sendiri.

Artikel Terkait :