PROSES KOMUNIKASI MASSA
Kali ini kita akan mencoba mengupas
tentang karakteristik dan proses kemunikasi massa. Jumlah orang yang terlibat
dalam komunikasi, tidak hanya seorang-dua orang saja, tetapi melibatkan ratusan
ribu bahkan mencapai ratusan juta orang.
Jika sudah begitu, maka media massa memegang peranan yang sangat
penting, dan prosesnya disebut dengan komunikasi massa.
Menurut Onong Uchjana Effendy, yang
dimaksud dengan komunikasi massa adalah penyebaran pesan yang menggunakan media
yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak
tampak oleh si penyampai pesan (Effendy, 1992).
Dengan demikian, pertunjukan umum disebuah lapangan bukanlah sebuah
komunikasi massa.
Untuk lebih jelasnya, berikut akan
diuraikan beberapa ciri komunikasi massa. Jika dilihat dari unsur komunikan,
maka komunikasi massa ditujukan untuk khalayak yang heterogen dan anonim. Khalayak yang bisa dicapai bukan saja berada
pada tempat yang berbeda, namun juga beragam dalam hal umum, pendidikan, pekerjaan,
agama, suku bangsa, dan lain sebagainya.
Sementara itu, komunikator juga tidak mengenal dengan pasti siapa yang
dihadapinya.
Berbicara tentang komunikasi massa
tentunya tidak akan terlepas dari peran media massa. Media massa juga mempunyai sifat simultanity, yaitu keserempakan kontak
antara komunikator dengan komunikan yang demikian besar jumlahnya. Selain itu
pesan yang disampaikan memiliki sifat public,
yaitu tertuju untuk khalayak umum, bukan ditujukan untuk sekelompok orang
tertentu. Karena media massa adalah
lembaga atau organisasi, maka komunikator pada komunikasi massa seperti
wartawan, penyiar, atau sutradara merupakan komunikator terlembagakan.
Komunikasi merupakan proses penyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikan, begitu juga komunikasi massa pada
hakekat adalah proses juga. Hanya yang
membedakan keduanya adalah media sebagai saluran dalam komunikasi massa.
Singkatnya, bahwa proses komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media massa.
Menurut Onong Uchjana Effendy, “Proses
komunikasi massa adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
(komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul
pada benaknya” (Effendy, 1993).
Tulisan-tulisan dalam surat kabar
merupakan proses penyampaian pesan yang berupa gagasan atau pikiran dan
sebagainya. Dalam tahap proses
komunikasi Onong Uchjana Effendy membaginya dalam dua tahap, tahap tersebut yaitu
tahap secara primer dan secara sekunder (Effendy, 1993).
Proses komunikasi secara primer adalah
proses penyampaian pikiran atau perasaan kepada seseorang atau orang lain
dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial (gesture), isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara
langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan.
Sedangkan proses komunikasi secara
sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang atau orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang. Karena komunikannya berada di tempat jauh dan
jumlahnya banyak maka seorang komunikator harus menggunakan media komunikasi
sebagai media kedua demi melancarkan komunikasinya. Media tersebut misalnya surat, telepon, faks, surat kabar,
majalah, radio, televisi, film dan lain sebagainya.
Dari pengertian yang telah disebutkan di
atas, baik itu proses komunikasi secara primer maupun secara sekunder dalam
menyalurkan pikiran maupun perasaannya, maka proses komunikasi secara primer
melalui media cetak adalah dalam bentuk tulisan (karya jurnalistik). Sedangkan
dalam proses komunikasi secara sekunder sebagai penyalur pesan atau komunikasi
tersebut adalah surat kabar.