Sertifikasi Guru: Memperkaya atau Menyejahterakan? (Perspektif Semiotika Komunikasi)

Abstract: Guru berperan amat penting dalam sistem pendidikan. Karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan sertifikasi yang bertujuan melahirkan guru profesional yang berlanjut pada perbaikan nasib guru. Masalahnya, apakah perbaikan nasib tersebut mengarah kepada memperkaya atau menyejahterakan guru? Berdasarkan perspektif ideologi dominan yang berlaku dalam masyarakat, yakni ideologi pasar, dikaitkatkan dengan hakikat manusia sebagai homo symbolicum sebagai titik tolak dalam perspektif semiotika, maka dapat dikemukakan bahwa sertifikasi guru tampaknya lebih banyak memperkaya daripada menyejahterakan. Berapapun besar gaji yang mereka terima, akan tetap dirasakan kurang, sehingga cita-cita menciptakan guru profesional tetap merupakan impian. Gejala ini memerlukan pemecahan antara lain menggunakan agama Hindu sebagai resep bertindak dalam kehidupan bermasyarakat.
Kata kunci: guru, budaya tontonan, konsumerisme, semiotika, agama Hindu
Penulis: Anantawikrama Tungga A Atmadja, Nengah Bawa Atmadja
Kode Jurnal: jppendidikandd080024

Artikel Terkait :