ASPEK-ASPEK ATTACHMENT IBU-ANAK
Aspek-aspek Attachment Ibu-Anak terdiri dari beberapa bagian. Menurut
Cassidy (dalam Ervika, 2005), Bowlby membedakan tiga aspek attachment menjadi:
Attachment Behavior
Attachment behavior atau perilaku
attachment adalah tindakan untuk meningkatkan kedekatan pada figur lekat. Anak
akan membuat kontak mata, menangis, atau membuat gesture (sikap tubuh) sebagai cara
untuk mendekati orang tua mereka.
Attachment Bond
Attachment bond merupakan suatu ikatan afeksi; ikatan ini bukan diantara
dua orang, namun suatu ikatan yang dimiliki seorang individu terhadap individu
lainnya yang dirasa lebih kuat dan bijaksana. Individu dapat melekat pada
seseorang yang tidak terikat dengannya. Affectional bonds yaitu ikatan yang
secara relative kekal dimana pasangan merupakan seseorang yang unik dan tidak
dapat tergantikan oleh orang lain. Hubungan ini ditandai dengan adanya
kebutuhan untuk mempertahankan kedekatan, distress yang tidak dapat dipahami
saat perpisahan, senang atau gembira saat bertemu, dan sedih saat kehilangan.
Ikatan ibu-anak, ayah-anak, pasangan seksual, dan hubungan saudara kandung
serta teman dekat adalah contoh affectional bonds. Hubungan ini digerakkan oleh
sistem perilaku tambahan, seperti reproduktif, ibuan, dan sociable system
(Ainsworth, Greenberg, & Marvin dalam Ervika, 2005).
Attachment Behavioral System
Attachment behavioral system merupakan suatu rangkaian perilaku khusus
yang digunakan individu. Bowlby melihat bahwa attachment berakar dalam sebuah
sistem yang disebut dengan attachment behavioral system yang ia yakini
berkembang secara universal di semua spesies. Tujuan attachment system adalah
untuk mencapai kedekatan antara orang tua dan anak, meningkatkan perlindungan
dan kelangsungan hidupnya. Bowlby berpendapat bahwa attachment behavioral
system memberikan sebuah fungsi evolusioner karena dapat menyarankan
perlindungan anak yang bergantung pada orang dewasa demi keselamatan. Jika
attachment behavior berwujud perilaku tunggal atau berupa gerak-gerik tubuh,
namun attachment behavioral system berupa rangkaian perilaku yang dilakukan ibu
dan anak sehingga menyebabkan anak merasa aman dan memiliki secure attachment,
rasa aman dan nyaman itu membuat anak mengembangkan perilaku untuk belajar dan
beradaptasi dengan lingkungannya tidak hanya lingkungan keluarga.
Bowlby juga menyatakan bahwa terdapat dua behavioral system lainnya yang
berinteraksi dengan attachment behavioral system. Pertama adalah exploratory
behavioral system yang meningkatkan kelangsungan hidup karena rasa ingin tahu
membantu anak untuk belajar dan beradaptasi pada lingkungan anak. Sistem ini
mengurangi perilaku attachment. Kedua, fear behavioral system menunjukkan
keamanan dan sebagai hasilnya, membentuk sistem attachment.
Cassidy menjelaskan beberapa hal mengenai teori attachment yaitu:
- Affectional bond hanya mengutamakan hubungan orang tua dan anak.
- Anak akan mendemonstrasikan perilaku attachment dengan seorang yang tidak berada dalam attachment bond.
- Anak mengalami multiple attachment tapi kualitas affectional bond berbeda di masing-masing hubungan. Kualitas ikatan (bond) dipengaruhi oleh jumlah interaksi, kualitas pemberian kasih sayang, dan emosional yang ditanamkan oleh ibu.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dari
attachment yaitu attachment behavior, attachment bond, dan attachment
behavioral system.