CIRI-CIRI TUMBUHAN PAKU
Ciri-ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta) sangat khas. Ciri
tumbuhan paku meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh yang memiliki
ukuran bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm, misalnya pada tumbuhan paku
yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku yang hidup di darat yang
tingginya mencapai 5 m, misalnya paku tiang (Sphaeropteris). Tumbuhan paku
purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 m.
Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk
lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa.
Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi
sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini
tumbuh bergantian dalam siklus tumbuhan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan
yang menghasilkan spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang
menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran
lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit.
Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan.
Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku.
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi sporofit.
Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar,
batang, dan daun sejati. Namun, ada beberapa jenis yang tidak memiliki akar dan
daun sejati. Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh di bawah tanah disebut rizom
dan ada yang tumbuh di atas permukaan tanah. Batang yang yang tumbuh di atas tanah
ada yang bercabang menggarpu dan ada yang lurus tidak bercabang.
Tumbuhan paku yang tidak memiliki akar sejati memiliki
akar berupa rizoid yang terdapat pada rizom atau pangkal batang. Tumbuhan paku
ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang berdaun besar (makrofil).
Tumbuhan paku yang berdaun kecil, daunnya berupa sisik. Daun tumbuhan paku memiliki
klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang tak berdaun atau
berdaun kecil terdapat pada batang. Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium
yang menghasilkan spora.
Pada jenis tumbuhan paku sporofit yang tidak berdaun,
sporangiumnya terletak di sepanjang batang. Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangiumnya
terletak pada daun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung
sporangium disebut daun steril (tropofil). Sporofil ada yang berupa helaian dan
ada yang berbentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil yang
membentuk struktur seperti kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang
berbentuk helaian, sporangium berkelompok membentuk sorus. Sorus dilindungi
oleh suatu selaput yang disebut indusium.
Sebagian besar tumbuhan paku memiliki pembuluh
pengangkut berupa floem dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien
organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik
berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Spora yang menghasilkan
sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut
protalus atau protalium.
Gametofit tumbuhan paku hanya berukuran beberapa
milimeter dan dari sebagian besar tumbuhan paku memiliki gametofit berbentuk
hati yang disebut protalus. Protalus berupa lembaran, memiliki rizoid pada
bagian bawahnya, serta memiliki klorofil untuk fotosintesis. Protalus hidup
bebas tanpa bergantung pada sporofit untuk kebutuhan nutrisinya. Gametofit
jenis tumbuhan paku tertentu tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis.
Makanan tumbuhan paku tanpa klorofil diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan
jamur.
Gametofit memiliki alat reproduksi seksual yaitu jantan
adalah anteridium yang menghasilkan spermatozoid berflagelum sedangkan alat reproduksi
betina adalah arkegonium yang menghasilkan ovum. Gametofit tumbuhan paku jenis
tertentu memiliki dua jenis alat reproduksi pada satu individu. Gametofit
dengan dua jenis alat reproduksi disebut gametofit biseksual. Gametofit yang
hanya memiliki anteridium saja atau arkegonium saja disebut disebut gametofit
uniseksual. Gametofit biseksual dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang
menghasilkan dua jenis spora yang berbeda).