FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PAKU
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Paku terdiri
dari beberapa faktor. Keberadaan tumbuhan paku di suatu tempat selalu
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor lingkungan tersebut meliputi
faktor biotik maupun
abiotik. Secara umum tumbuhan
paku tidak dapat tumbuh pada habitat yang kering, kebanyakan hidup
pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan
dapat dikatakan bahwa
kebanyakan tumbuhan paku mempunyai kisaran
ekelogi yang agak
sempit dan terbatas
sehingga tumbuhan paku mempunyai
nilai penting yang cukup besar sebagi indikator habitat tertentu.
Faktor
biotik yang mempengaruhi
pertumbuhan paku adalah
menyangkut masalah kompetisi antara
tumbuhan paku itu sendiri.
Baik untuk mendapatkan makanan maupun
untuk tempat hidupnya.
Faktor-faktor abiotik yang mempengaruhi tumbuhan paku adalah
sebagai berikut :
Temperatur
Di daerah tropis
biasanya tumbuhan paku
ditemui di bawah
penutupan tajuk pohon yang
rapat. Tumbuhan paku
menyukai temperatur sejuk
dan kelembaban yang tinggi
untuk pertumbuhannya (Thomas
and Garber, 1999). Tumbuhan paku
yang tumbuh di
daerah tropis pada
umumnya menghendaki kisaran 21-27o
C untuk pertumbuhannya (Hoshizaki
and Moran, 2001).
Dengan keadaan temperatur
yang sesuai menyebabkan
banyak jenis tumbuhan paku yang hidup di kawasan hutan tropis.
Kelembaban
Kelembaban adalah salah
satu faktor pembatas dalam
pertumbuhan paku. Tanpa adanya
kelembaban udara yang
tinggi, umumnya tumbuhan
paku tumbuh tidak sehat.
Menurut Thomas dan
Garber (1999) tingkat
kelembaban 30% ialah persentase terendah
yang masih dapat
ditoleransi oleh paku
untuk pertumbuhannya. Kelembaban relatif yang
baik bagi pertumbuhan tumbuhan paku pada umumnya berkisar antara
60-80 % (Hoshizaki dan Moran, 2001).
Intensitas cahaya
Tumbuhan paku tumbuh baik
pada kondisi yang
ternaungi. Intensitas cahaya yang
baik bagi pertumbuhan
paku berkisar antara
200-600 f.c (foot-candles) (Hoshizaki
and Moran, 2001).
Tumbuhan Paku pada
stadia dewasa membutuhkan cahaya
yang lebih banyak
dibandingkan tumbuhan paku
pada stadia yang lebih
muda. Kondisi naungan
yang rapat kurang
cocok bagi pertumbuhan paku.
Kondisi ini dapat menyebabkan frond memanjang dan kurus, memperlambat siklus
produksinya, serta cenderung
menguning dan mati
lebih cepat. Paku yang
tumbuh pada intensitas
cahaya rendah namun
cukup biasanya berukuran besar
dan tumbuh subur. Pada kondisi
cahaya tinggi, frond
tumbuhan paku menjadi lebih keras, lebih
tebal, lebih banyak
memproduksi sori, serta
menjadi lebih toleran
terhadap perubahan
lingkungan. Sedangkan tumbuhan
paku yang kelebihan
cahaya biasanya berukuran lebih
kecil, kurang subur, daunnya hijau
menguning serta bagian tepi
daunnya berwarna cokelat.
Ketinggian atau topografi
Faktor ketinggian sangat
berpengaruh pada pertumbuhan suatu tumbuhan. Hal ini
karena faktor ketinggian
sangat berhubungan erat
dengan faktor lingkungan yang
lain. Ketinggian suatu
tempat sangat mempengaruhi
iklim, terutama curah hujan
dan suhu udara.
Curah hujan sangat
berkorelasi positif dengan
ketinggian, sedangkan suhu udara berkolerasi negatif dengan ketinggian.