KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU
Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) ada beberapa
kelompok. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut:
Paku Homospora
Paku Homospora yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis
spora yang sama besar. Contohnya adalah paku kawat (Lycopodium).
Paku Heterospora
Paku heterospora merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua
jenis spora yang berbeda ukuran. Spora yang besar disebut makrospora (gamet
betina) sedangkan spora yang kecil disebut mikrospora (gamet jantan). Contohnya
adalah paku rane (Selaginella) dan Semanggi (Marsilea).
Paku Peralihan
Paku peralihan merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora
dengan bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya.
Contoh tumbuhan paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum).
Berdasarkan struktur morfologinya, tumbuhan paku diklasifikasikan
menjadi empat subdivisi, yaitu paku purba (Psilopsida), paku kawat (Lycopsida),
Paku ekor kuda (Sphenopsida), dan paku sejati (Pteropsida).
Paku Purba (Psilopsida)
Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal
10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku purba hidup di daerah tropis
dan subtropis. Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan
tidak memiliki daun sejati. Paku purba yang memiliki daun pada umumnya
berukuran kecil (mikrofil) dan berbentuk sisik. Batang paku purba bercabang
dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki
pembuluh pengangkut. Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat
melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium
yang terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba menghasilkan satu
jenis spora (homospora). Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung
anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk
memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku purba tidak berdaun (Rhynia)
dan paku purba berdaun kecil (Psilotum).
Paku Kawat (Lycopsida)
Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus
Lycopodium dan Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah
tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah.
Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku
kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada sporofil
yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut
seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah.
Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu
mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil
(daun yang mengandung mikrosporangium).
Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit
jantan. Megasporangium terdapat pada megasporofil (daun yang mengandung
megasporangium). Megasporangium menghasilkan megaspora yang akan tumbuh menjadi
gametofit betina. Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit
memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannya. Gemetofit paku kawat
ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja.
Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium.
Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan
paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium.
Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari satu genus,
yaitu Equisetum. Habitat utama tumbuhan ini hidup pada habitat lembab di daerah
subtropis. Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan rata-rata
tinggi Equisetum kurang dari 1 m. Equisetum memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti
sisik. Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor
kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silika.
Sporangium terdapat pada strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga
Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan. Gametofit Equisetum hanya
berukuran beberapa milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis. Gametofitnya
mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.
Paku Sejati (Pteropsida)
Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat.
Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan
subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas
Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat
berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun Filicinae
umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun mudanya
memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus). Jenis paku yang
termasuk paku sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata), Paku tanduk rusa (Platycerium
bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum),
Paku sawah (Azolla pinnata), dan Dicksonia antarctica.