METODE PENILAIAN KINERJA
Ada beberapa Metode
Penilaian Kinerja. Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting untuk
dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan. Walaupun demikian, pelaksanaan
kinerja yang obyektif bukanlah tugas yang sederhana. Penilaian harus
dihindarkan adanya "like dan dislike" dari penilai, agar obyektifitas
penilaian dapat terjaga.
Ada beberapa metode
penilaian kinerja karyawan yaitu sebagai berikut:
Rating Scales (Skala
Rating)
Dengan menggunakan
metode ini hasil penilaian kinerja karyawan dicatat dalam suatu skala. Evaluasi
hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang membandingkan hasil pekerjaan
karyawan dengan kriteria yang dianggap penting bagi pelaksanaan kerja.
Checklist
metode ini adalah untuk
mengurangi beban penilai. Penilai tinggal memilih kalimat-kalimal atau
kata-kata yang menggambarkan kinerja karyawan. Penilai biasanya atasan
langsung. Pemberian bobot sehingga dapat di skor. Metode ini bias memberikan
suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian berisi
item-item yang memadai.
Critical Incident
(Peristiwa Kritis)
Penilaian yang
berdasarkan catatan-catatan penilai yang menggambarkan perilaku karyawan sangat
baik atau jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja. Catatan-catatan ini
disebut peristiwa kitis. Metode ini sangat berguna dalam memberikan umpan balik
kepada karyawan, dan mengurangi kesalahan kesan terakhir.
Ranking
Penilai membandingkan
satu dengan karyawan lain siapa yang paling baik dan menempatkan setiap
karyawan dalam urutan terbaik sampai terjelek.
Work Standard (Standar
Kerja)
Metode ini membandingkan
kinerja karyawannya dengan standar yang ditetapkan terlebih dahulu. Standar
mencerminkan hasil yang normal dari rata-rata pekerja dalam usaha yang normal.
Management By Objective
(Manajemen Berdasarkan Sasaran)
Dalam pendekatan ini,
setiap karyawan dan penyelia secara bersama-sama menentukan sasaran organisasi,
tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran untuk meningkatkan produktivitas organisasi.
Field Review (Peninjauan
Lapangan)
Seorang ahli departemen
turun ke lapangan dan membantu para penyelia dalam penilaian mereka. Spesialis
personalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung tentang kinerja
karyawan. Kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi atas dasar informasi
tersebut. Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk di review, perubahan,
persetujuan dan serubahan dengan karyawan yang dinilai. Spesialis personalia
bisa mencatat penilaian pada tipe formulir penilaian apapun yang digunakan
perusahaan (Panggabean, 2002).