PENGERTIAN INFERIORITAS

Menurut pemahaman umum, pengertian inferioritas itu adalah minder. Dalam kamus bahasa Indonesia, inferioritas itu diartikan dengan rasa rendah diri. Inferioritas adalah perasaan yang relatif tetap (persistent) tentang ketidakmampuan diri atau munculnya kecenderungan untuk merasa kurang atau menjadi kurang, self diminishment (Encyclopedia Britannica: 2006).
Dalam literatur olahraga, orang disebut minder apabila orang itu tidak sanggup menunjukkan kebolehannya secara optimal karena tidak bisa mendamaikan konflik antara keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan keinginan untuk menghindari hinaan atau takut cercaan (Sports Science and Medicine: 2007).
Dalam praktiknya, ada keminderan yang sifatnya spesifik atau di bidang tertentu atau di wilayah hidup tertentu. Misalnya saja anda merasa rendah diri ketika menghadiri acara tertentu, perlombaan tertentu atau tes tertentu. Konon, Napoleon Bonaparte itu sangat minder ketika diminta untuk menjawab ujian lisan. Padahal, Napoleon adalah sosok pemberani di lapangan pertempuran. Banyak orang yang enak berbicara di situasi tertentu tetapi merasa minder ketika diminta berbicara di situasi yang berbeda. Ini contoh keminderan yang sifatnya spesifik.
Ada yang disebut dengan istilah primary dan secondary inferiority. Keminderan primer adalah keminderan yang adanya terletak di wilayah kepribadian kita yang paling dalam (core personality). Biasanya ini terkait dengan nilai-nilai yang kita anut, atau motif. Keminderan primer biasa disebut juga dengan keminderan general. Sedangkan keminderan sekunder itu adalah bentuk keminderan yang letaknya Universitas Sumatera Utaraberada di wilayah kepribadian yang di permukaan. Biasanya ini terkait dengan pengetahuan, keahlian, informasi, atau sikap. Misalnya saja kita minder berdampingan dengan orang yang lebih alim, lebih hebat, atau lebih banyak menguasai informasi.
Keminderan sekunder ini biasanya lebih mudah diubah ketimbang keminderan primer. Umumnya, keminderan primer itu adanya di alam bawah sadar kita. Sedangkan keminderan sekunder itu adanya di alam sadar kita.
Hal lain lagi yang perlu kita ketahui juga terkait dengan keminderan ini adalah, ada bentuk keminderan tertentu yang berasal dari opini kita tentang diri kita (perseptual). Keminderan perseptual itu misalnya kita punya penilaian yang kurang atau penilaian yang negatif tentang diri sendiri. Banyak orang yang menilai dirinya tidak mampu padahal sebetulnya kemampuan itu dimiliki. Ada juga keminderan faktual, misalnya terkait dengan kecacatan fisik, kelas ekonomi, status sosial, dan seterusnya.
 Bahkan kalau melihat literatur psikologi, di sana ada yang disebut keminderan personal dan keminderan sosial. Keminderan sosial adalah berbagai bentuk keminderan yang dialami oleh masyarkat atau bangsa tertentu. Kita sering mendengar bahwa bangsa kita ini termasuk bangsa yang minder (secara mental dan kultural) dibanding dengan bangsa lain yang sudah maju. 

Artikel Terkait :