PENGERTIAN MOTIVASI BERPRESTASI
Ada beberapa Pengertian Motivasi Berprestasi. Istilah
Need for achievement pertama kali dipopulerkan oleh Mc Clelland dengan sebutan
n-ach sebgai singkatan dari need for achievement. Mc Clelland menganggap n-ach
sebagai virus mental. Virus mental tersebut merupakan suatu fikiran yang
berhubungan dengan bagaimana melakukan sesuatu dengan baik, lebih cepat lebih
efisien dibanding dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya. Kalau virus
mental tersebut bertingkah laku secara giat (Weiner,1985).
Menurut Mc Clelland (1987) pengertian motivasi
berprestasi didefinisikan sebagai usaha mencapai sukses atau berhasil dalam
kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain
maupun prestasi sendiri. Lindgren (1976) mengemukakan hal senada bahwa motivasi
berprestasi sebagai suatu dorongan yang ada pada seseorang sehubungan dengan
prestasi, yaitu menguasai, memanipulasi serat mengatur lingungan sosial maupun
fisik, mengatasi segala rintangan dan memeliharakualitas kerja yang tinggi,
bersaing melalui usaha-usaha untuk melebihi hasil kerja yang lampau, serta mengungguli
hasil kerja yang lain.
Senada dengan pendapat di atas, Santrork (2003)
menjelaskan bahwa motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk menyelesaikan
sesuatu untuk mencapai suatu standar kesuksesan, dan untuk melakukan suatu
usaha dengan tujuan untuk mencapai kesuksesan. Gagne dan Barliner (1975) menambahkan
bahwa motivasi berprestasi adalah cara seseorang untuk berusaha dengan baik
untuk prestasinya.
Menurut Heckhausen (1967) motif berprestasi diartikan
sebagai usaha untuk meningkatkan atau melakukan kecakapan pribadi setinggi
mungkin dalam segala aktivitas dan suatu ukuran keunggulan tersebut digunakan
sebagai pembanding, meskipun dalam usaha melakukan aktivitas tersebut ada dua kemungkinan
yakni gagal atau berhasil. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa motivasi
berprestasi merupakan motif yang mendorong individu untuk mencapai sukses dan
bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keunggulan
(standard of excellence). Ukuran keunggulan digunakan untuk standar keunggulan
prestasi dicapai sendiri sebelumnya dan layak seperti dalam suatu kompetisi.
Dalam teori expectancy-value Atkinson (1960)
mengemukakan bahwa motivasi berprestasi seseorang didasarkan atas dua hal
yaitu, adanya tendensi untuk meraih sukses dan adanya tendensi untuk
menghindari kegagalan. Pada dasarnya keadaan motif itu dimiliki oleh individu,
namun keduanya mempunyai keadaan berbeda-beda dalam berbagai situasi dan
kondisi menurut adanya prestasi.
Lebih jelasnya Atkinson (1958) mengemukakan bahwa13 keberhasilan
individu untuk mencapai kebehasilan dan memenangkan persaingan berdasarkan
standar keunggulan, sangat terkait dengan tipe kepribadian yang memiliki motif
berprestasi lebih tinggi daripada motif untuk menghindari kegagalan begitu pula
sebaliknya, apabila motif menghindari terjadinya kegagalan lebih tinggi
daripada motif sukses, maka motivasi berprestasi seseorang cenderung rendah.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
berprestasi atau achievement motivation merupakan suatu dorongan yang
berhubungan dengan bagaimana melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat,
lebih efisien dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya, sebagai
usaha mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan suatu ukuran
keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri.