PENGERTIAN RASA PERCAYA DIRI

Pengertian Rasa Percayaan Diri bermacam-macam yang diberikan oleh para ahli. Salah satu aspek yang penting dalam kepribadian adalah rasa percayaan diri. Rasa percayaan diri merupakan salah satu aspek psikis manusia yang sangat penting untuk dikembangkan oleh setiap lembaga pendidikan formal sekolah.
Rasa Kercayaan pada diri sendiri adalah keyakinan akan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Lauster (2001) menjelaskan rasa percayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin akan dirinya, sehingga orang bersangkutan tidak perlu terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat melakukan hal-hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam bennteraksi dengan orang lam, dapat menghargai orang lain dan memiliki dorongan untuk berperstasai.
Percaya diri ini merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Rasa percayaan diri ditujukan untuk pada suatu keyakinan banwa seseorang dapat menyebabkan sesuatu terjadi sesuai dengan harapan-harapannya (Bandura,1977).
Menurut Schwartz (dalam Thaibsyah, 1991) kepercayaan diri adalah sikap positif yang berisikan kekuatan, kemampuan, dan keterampilan untuk menghasilkan sesuatu didasari oleh keyakinan akan kesuksesan dalam melaksanakannya. Kumara (1988) mengatakan bahwa percaya diri adalah kemampuan berfikir secara original, berprestasi, aktif, agresif dalam mendekati pemecahan masalah dan tidak lepas dari situasi lingkungan mendukungnya. Bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambil, mampu menatap fakta dan realitas secara obyektif yang disadari  oleh adanya kemampuan dan keterampilan.
Rasa percaya diri merupakan salah satu ciri kepribadian yang  mendukung, arti keyakinan akan kemampuan diri sendiri karena adanya  sikap positif terhadap kemampuannya, sehingga tidak terpengaruh orang lain (Kumara, 1988). Seseorang mempunyai rasa percaya diri tinggi ditunjukkan dengan kemampuannya belajar secara efektif, bertanggung jawab serta merencanakan masa depannya sendiri, Waterman (dalam Kumara, 1988).
Rasa percayaan diri juga merupakan aspek kepribadian yang terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungan khususnya dengan lingkungan sosial (Walgito,2000). Percaya diri seseorang dapat tumbuh apabila individu tersebut mampu melakukan komunikasi dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya secara baik. Kemampuan melakukan semua itu dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada diri seseorang.
Hal senada yang dikemukakan oleh Angelis (2000) bahwa kepercayaan din dan rasa percaya din akan muncul bila seseorang mampu melakukan sesuatu yang memang mereka sendin mampu melakukannya. Rasa percaya diri semata-mata tidak akan tumbuh dari penampilan yang lebih baik dan kemampuan dalam menghindari dari segala kemungkinan berbuat kesaiahan. Rasa tersebut muncul pada saat tekat tersebut datang untuk benisaha maju walaupun banyak nntangan yang akan dihadapi (Angelis, 2000).
Seseorang yang mempunyai rasa percaya din rendah cenderung merasa tidak am an, tidak bebas, ragu-ragu dan menyalahkan lingkungan sebagai penyebab bila menghadapi suatu masalah Aziz (dalam Kumara, 1988). Seseorang yang mempunyai rasa percaya diri tinggi akan menghadapi hal ini sebagai suatu tantangan bagi masa depannya sesuai dengan salah satu sifat yang merencanakan masa depan.
Rasa percayaan diri menurut Koentjaraningrat (1982) merupakan suatu modal utama seseorang dalam mengembangkan aktualisasi dirinya. Seseorang yang memiliki kepercayaan din tinggi akan mudah mengaktualisasikan potensi yang ada dalam dirinya dan melakukan semua yang diinginkannya. Orang yang memiliki rasa percayaan diri cendening lebih optimis dan tenang dalam menghadapi persoalan.
Berdasarkan beberapa defimsi di atas dapat disimpulkan rasa percayaan din sebagai suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri yang tumbuh karena adanya sikap positif terhadap kemampuannya. Rasa percaya diri sebagai suatu perasaan atau sikap tidak perlu membandingkan dinnya dengan orang lam karena telah merasa cukup tahu apa yang dibutuhkannya. 

Artikel Terkait :