PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA
Pengukuran Produktivitas Kerja sangat penting. Untuk
mengetahui produktivitas kerja dari setiap karyawan maka perlu dilakukan sebuah
pengukuran produktivitas kerja. Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut
sistem pemasukan fisik per orang atau per jam kerja orang ialah diterima secara
luas, dengan menggunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun).
Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang diartikan sebagai jumlah
kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang bekerja menurut
pelaksanakan standar (Muchdarsyah Sinungan, 2005 dalam jurnal GD. Wayan
Darmadi).
Menurut Henry Simamora (2004) faktor-faktor yang digunakan dalam
pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan
ketepatan waktu:
- Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan oleh perusahan.
- Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
- Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.
Mengukur produktivitas kerja menurut dimensi organisasi menurut
Alan Thomas (dalam Kusnendi, 2003) yang secara matematis hubungannya
diformulasikan sebagai berikut:
Oi = g (L1, L2,
…Ln)
Dimana Oi adalah output, sedangkan adalah sejumlah input yang dipergunakan
dalam mencapai output tertentu. Dengan kata lain formula diatas dapat
diperjelas kepada formula yang lebih dipahami, yakni sebagai berikut:
P = O /I
Dimana:
P = Produktivitas;
O = Output;
I = Input
Dalam Muchdarsyah Sinungan (2003) secara umum pengukuran produktivitas
berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda.
- Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.
- Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian relatif.
- Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan.
Untuk menyusun perbandingan-perbandingan ini perlulah mempertimbangkan
tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas. Paling
sedikit ada dua jenis tingkat perbandingan yang berbeda, yakni produktivitas
total dan produktivitas parsial.
Total produktivitas = hasil total
/ masukan total
Produktivitas parsial = hasil parsial / masukan total
Pengukuran
produktivitas kerja ini mempunyai peranan penting untuk mengetahui
produktivitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui sejauh mana
produktivitas yang dapat dicapai oleh karyawan. Selain itu pengukuran
produktivitas juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para manajer untuk
meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
perusahaan.