STRUKTUR TUMBUHAN PAKU
Struktur Tumbuhan Paku terdiri dari beberapa bagian. Tumbuhan paku telah memiliki organ tubuh
seperti akar, batang dan daun sesungguhnya. Sehingga tumbuhan ini dapat
dimasukkan kedalam kelompok kormofita sejati. Namun tumbuhan paku tetap tetap
merupakan tumbuhan tingkat rendah, karena belum mampu menghasilkan biji.
Tumbuhan paku
pada umumnya hidup ditempat yang basah atau lembab. Hanya beberapa jenis saja
hidup di air. Tumbuhan paku telah memiliki klorofil, sehingga bersifat
autotrorof. Tumbuhan paku banyak dijumpai di daerah tropis hingga daerah beriklim
sedang.
Adapun ciri-ciri tumbuhan paku antara lain:
- Akar serabut berupa akar tongkat (rizoma), ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silindris pusat (terdapat xylem dan floem). Pada akar paku, xylem terdapat ditengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris.
- Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimpang, mungkin menjalar dan sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek. Akan tetapainada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku tiang. Tipe berkas pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris.
- Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunanya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofi merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis, sedangkan sporofil merupakan daun yang berfungsi untuk menghasilkan spora.
- Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (Sporangium). Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.