ANALISIS DESKRIPTIF PEMAKNAAN IKLAN DJARUM 76 VERSI “WAKIL RAKYAT” DI TELEVISI
Abstrak: Iklan rokok
adalah iklan yang
dibatasi dengan dilarangnya
memperlihatkan wujud rokok. Inilah
yang membuat iklan
rokok berbeda dan
para biro iklan rokok harus berpikir lebih krearif
untuk bisa tetap membuat iklan untuk produk rokok. Iklan
Djarum 76 adalah
iklan yang memiliki
konsep berbeda dengan iklan rokok lainnya. Fokus penelitian
ini adalah tanda-tanda audiovisual yang memiliki makna,
yaitu kata (bahasa),
isyarat tubuh, cahaya,
warna, teks, dan efek
suara. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan
yaitu studi dokumen, observasi dan
wawancara. Teknik analisis
data yang digunakan
adalah analisis model Miles
dan Huberman. Hasil
penelitian ini menemukan
bahwa tampilan visual dari
Iklan Djarum 76
Versi Wakil Rakyat
terdiri dari tanda-tanda
audiovisual yang memberikan
makna keseluruhan secara
utuh ketika semua unsur
digabungkan. Setting iklan
ini menampilkan ruangan
dan para talent yang memerankan
Wakil Ketua, Wakil Rakyat Miskin, dan Wakil Orang Kecil dalam
ruangan tersebut. Sesaat
setelah kemunculan Jin
dalam ruangan tersebut, Wakil
Ketua mengajukan permintaan agar
pangkatnya dinaikkan dan dikabulkan dalam sekejap oleh Jin dengan menghilangkan
kata “Wakil” pada papan nama Wakil Ketua menjadi “Ketua”. Wakil Rakyat Miskin
meminta hal yang sama namun
hasilnya berbeda dengan
yang diharapkan. Jin menghilangkan kata
“Wakil” dari papan
nama mereka menjadi
“Rakyat Miskin” saja. Keinginan untuk cepat naik pangkat malah membuat
para Wakil Rakyat Miskin kecewa karena hasil yang didapatkan tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah
iklan Djarum 76
Versi Wakil Rakyat ini
tidak hanya mempromosikan
produk tapi juga
memberikan kritik sosial terhadap permasalahan yang biasa terjadi di
Indonesia.
Kata Kunci: Iklan, Pemaknaan
Penulis: Eva Marsteffy
Suhartono
Kode Jurnal: jpkomunikasidd130194