ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN A MILD GO AHEAD VERSI “DORONG BANGUNAN” DI TELEVISI

Abstract: A Mild merupakan produk rokok yang mempunyai pangsa pasar besar di Indonesia khususnya konsumen para remaja, banyak dari mereka menginginkan produk rokok dengan kadar nikotin rendah serta kemasan menarik tanpa mengurangi rasa kenikmatan, itulah kesan yang ingin ditonjolkan dari produk A Mild sehingga menjadi icon rokok mild di Indonesia.
Tidak seperti iklan-iklan rokok lainnya yang memang sengaja dibuat untuk mudah dicerna, iklan A Mild hampir selalu menampilkan iklan yang berat untuk dicerna. Inilah kebiasaan A Mild yang sudah menjadi tradisi, yaitu beriklan dengan cara abstrak. Oleh sebab itu maka penulis memutuskan untuk menginterpreasikan iklan A Mild Go Ahead versi “Dorong Bangunan” untuk mengetahui interpretasi makna dari iklan tersebut.
Rumusan masalah adalah bagaimana semiotika gerak dan pemaknaannya dalam iklan A Mild Go Ahead versi “Dorong Bangunan” di televisi ? Dengan tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana semiotika gerak dan makna yang terkandung dalam iklan A Mild Go Ahead versi “Dorong Bangunan” di televisi.
Semiotika adalah berupaya untuk menemukan tanda-tanda yang memiliki arti serta mengetahui sistem tanda seperti bahasa, gerak, musik, gambar dan lain sebagainya. Iklan merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif. Dimana peneliti akan menjelaskan analisis semiotika dengan menggunakan teori dari Charles S. Pierce serta menganalisis data berdasarkan Interpretan Kelompok.
Setelah menganalisis dan melakukan wawancara dengan informan (Interpretan Kelompok) maka dapat diketahui bahwa iklan A Mild Go Ahead versi “Dorong Bangunan” memiliki makna Manusia membutuhkan pembaharuan dalam hidup, untuk dapat menciptakan pembaharuan kita tidak bisa melakukannya sendiri, tapi kita harus bekerjasama, tetap mencintai lingkungan dengan menanam pohon-pohon di sekitar rumah kita agar tidak terlihat gersang.
Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut sangat abstrak, bahkan setiap orang dapat menafsirkna maknanya secara berbeda-beda (walaupun tetap satu konsep). Dalam hal ini diketahui pula bahwa suatu kreatif iklan dapat membuat suatu iklan lolos dari peraturan – peraturan yang berlaku dengan tetap dapat menyampaikan pesannya secara utuh. Selain itu dikemukakan juga bahwa tayangan iklan rokok di televisi cenderung menampilkan cerita positif di balik dengan rokok yang sejatinya negatif.
Penulis: Agitha Fregina Pondaag
Kode Jurnal: jpkomunikasidd130030

Artikel Terkait :