Halaman Khusus Berita Komunitas: Pengamatan Awal tentang ‘Pers Tionghoa’ di Yogyakarta Pasca Orde Baru
Abstrak: Semenjak berakhirnya
rezim Soeharto tahun
1998, muncul puluhan surat kabar berbahasa Mandarin atau
berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
orang-orang Tionghoa. Berbasis
di beberapa kota
besar, surat kabar ini
mencari target pasar
pada komunitas Tionghoa
seluas-luasnya. Namun sebagian
besar penerbitan mereka tidak berumur panjang. Menariknya adalah beberapa pers
Tionghoa di daerah
justru muncul dengan
‘menumpang’ beberapa halaman di surat kabar lokal, salah satunya di
Yogyakarta. Bahkan dengan format itu, mereka dapat bertahan dan tetap menjadi
media ekspresi orang Tionghoa. Tulisan
ini pada intinya
akan mengamati kecenderungan di atas pada tiga surat kabar
lokal di Yogyakarta yaitu; Bernas Jogja, Radar Jogja dan Harian Jogja (Harjo).
Kata kunci: politic of
recognition, identitas, minoritas, kontestasi, bisnis media
Penulis: Rezza Maulana
Kode Jurnal: jpkomunikasidd130129