KONSEP WARNA ‘BAJU BODO’ DALAM PERKAWINAN ADAT BUGIS (Studi Komunikasi Nonverbal)
Abstrak: Masyarakat Bugis
sebagai salah satu
etnik di Sulawesi
Selatan sampai saat ini
masih mempertahankan adat
istiadat mereka dalam
melaksanakan prosesi perkawinan. Etnik
Bugis menggunakan berbagai
macam simbol yang
diciptakan dan dimaknai baik
simbol verbal maupun
nonverbal yang diwariskan
melalui sejarah. Pada kebudayaaan
Bugis terdapat banyak
hal yang diungkapkan
melalui simbol-simbol yang memiliki
makna tertentu yang
hanya dapat dipahami
oleh masyarakat suku Bugis itu sendiri. Salah satunya adalah konsep
penggunaan warna ‘baju bodo’ dalam
prosesi perkawinan adat
Bugis sebagai bagian
dari konsep komunikasi nonverbal.
Penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif dengan
menggunakan pendekatan etnografi komunikasi bertujuan mengekplorasi
konsep warna ‘baju bodo’ yang
digunakan dalam perkawinan
adat Bugis di
Sulawesi Selatan. Studi
etnografi dilakukan melalui penelusuran budaya yang digunakan etnik
Bugis dalam melakukan prosesi perkawinan.
Hasil penelitian ini
menemukan bahwa konsep
warna ‘baju bodo’
dalam masyarakat Bugis memiliki
makna tertentu yang
sangat tergantung pada
strata sosial pemakainya. Warna hijau untuk putri bangsawan; warna merah lombok atau merah darah untuk gadis remaja; warna merah tua untuk orang yang sudah kawin;
warna ungu untuk
janda; warna hitam
untuk wanita yang
sudah tua; warna
putih untuk inang pengasuh.
Kata Kunci: Komunikasi
Nonverbal, Simbol, Perkawinan Adat Bugis
Penulis: Tuti Bahfiarti
Kode Jurnal: jpkomunikasidd130012