Social Media dan Sepak Bola: Penggunaan Twitter sebagai Media Reportase Pertandingan Sepak Bola

Abstrak: Media  jejaring  sosial  atau  yang  popular  dengan  istilah  social  media  mulai populer  di  Indonesia  sekitar  awal  tahun  2000-an.  Selain  Facebook,  media  jejaring sosial  yang  popular  di  masyarakat  kita  saat  ini  adalah  Twitter.  Media  jejaring  sosial ini diciptakan di San Fransisco, Amerika Serikat. Proyek pembuatkan Twitter dimulai pada  bulan  Maret  2006  yang  dilakukan  oleh  sebuah  layanan  telekomunikasi  kecil bernama Twttr Debuted. Rentang tiga tahun sejak diluncurkan, Twitter telah memiliki jumlah pengguna sebanyak lebih dari 10 juta orang.
Di  awal  kemunculannya,  Twitter  tak  ubahnya  seperti  situs  jejaring  sosial lainnya  hanya  sekedar  digunakan  untuk  update  status,  upload  foto  dan  video  antar teman.  Dalam  perkembangannya,  penggunaan  Twitter  kemudian  meluas  menjadi media  yang  bisa  dimanfaatkan  dalam  banyak  bidang  seperti  dakwah,  pendidikan, kesehatan, politik, penanggulangan bencana alam, dan informasi lainnya.
Maraknya  penggunaan  internet  dan  mewabahnya  penggunaan  media  sosial pada  berbagai  lapisan  masyarakat  Indonesia  juga  berdampak  pada  dunia  sepak  bola, terlebih dari sisi jangkauan media. Jika selama ini kita mendapatkan informasi seputar sepak  bola  hanya  dari  berbagai  media  massa  tradisional,  baik  cetak  maupun elektronik,  mungkin  belum  dianggap  memuaskan.  Dengan  meningkatnya  penetrasi internet  dan  penggunaannya  yang  semakin  luas,  kini  banyak  kita  temukan  media alternatif  lain  yang  membahas  informasi  dunia  sepakbola  dalam  bentuk  blog-blog yang terkadang lebih lengkap isinya dibanding media lainnya. 
Sebagaimana yang dilakukan pengelola akun @FCPERSEBAYA, akun resmi klub  sepak  bola  persebaya  1927  yang  berlaga  di  IPL.  Dalam  melaporkan  jalannya pertandingan,  pengelola  akun  @FCPERSEBAYA  melakukannya  sebagaimana laporan  pertandingan  di  radio  tapi  menyesuaikan  karakter  Twitter  yang  dibatasi  140 karakter.  Bahasa  yang  digunakan  singkat  dan  bisa  membuat  pembacanya membayangkan  jalannya  pertandingan  di  lapangan  seperti  apa.  Tak  jarang  di dalamnya diselipi guyonan atau ungkapan khas Suroboyo-an. Tidak sekedar reportase melalui tulisan singkat, terkadang beberapa gambar hasil jepretan ketika pertandingan berlangsung juga dipublikasikan.
Kata kunci: Sosial media, Sepak bola, Media reportase
Penulis: Rahmad Harianto
Kode Jurnal: jpkomunikasidd130006

Artikel Terkait :