Analisis subsidi bahan bakar minyak (BBM) solar bagi nelayan di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh
Abstrak: Bahan bakar
minyak (BBM) salah
satu komponen penting
dalam suatu operasi
penangkapan ikan. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dan penerimaan subsidi solar
oleh nelayan di Kabupaten Aceh Besar dan
beberapa permasalahan dalam perikanan
tangkap. Survey dilakukan
pada Juni sampai
Agustus 2012. Lokasi
survey meliputi lima kecamatan di Aceh Besar, yaitu: (1)
Baitussalam, (2) Mesjid Raya, (3) Leupung (4) Lhoknga dan (5) Seulimum. Hasil
penelitian menunjukkan biaya operasional
per trip rata-rata
nelayan di Kabupaten
Aceh Besar lebih
kurang Rp700.000, dimana
biaya operasional terendah didapati
pada nelayan di
Kecamatan Seulimum (Rp96.200
per trip) dan
tertinggi di Kecamatan Baitussalam (Rp1,793,710). Komponen
BBM merupakan komponen terbesar dalam kegiatan penangkapan ikan nelayan Aceh Besar yaitu
berkisar 40%-73% (rata-rata
adalah 57.9%) dari
total biaya operasional.
Proporsi pemakaian BBM
terendah dijumpai pada nelayan
di Kecamatan Baitussalam
dan tertinggi pada
nelayan Lhoknga. Rerata
nelayan di Kabupaten
Aceh Besar menghabiskan BBM sebanyak 1,237 liter per bulan, dengan total
jumlah subsidi yang diterima adalah Rp 5,824,737 per orang setiap bulan. Jika
nelayan tidak mendapatkan subsidi BBM akan dapat menurunkan keuntungan sampai
dengan 89.5%. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian
besar nelayan Aceh Besar tidak memiliki ketrampilan tambahan selain melaut.
oleh sebab itu,
dimasa depan program
insentif perikanan Aceh
Besar untuk sektor
perikanan tangkap harus diarahkan untuk
peningkatan kapasitas nelayan
terutama introduksi dan
diversifikasi ketrampilan yang
produktif baik untuk nelayan maupun untuk keluarga mereka.
Kata kunci: Perikanan tangkap,
konservasi, alokasi anggaran, dan perubahan iklim
Penulis: Zainal A. Muchlisin,
Nur Fadli, Arifsyah M. Nasution, Rika Astuti Rika Astuti, Marzuki M
Kode Jurnal: jpperikanandd120137