Deteksi Perubahan Padang Lamun Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh Dan Kaitannya Dengan Kemampuan Menyimpan Karbon Di Perairan Teluk Banten
Sari: Ekosistem laut di
Indonesia mempunyai potensi besar untuk menyerap CO2 sebagai gas utama penyebab
pemanasan global yang berimplikasi pada terjadinya perubahan iklim salah
satunya padang lamun. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan
luasan dan klasifikasi lamun menggunakan teknologi penginderaan jauh serta
mengkaitkannya dengan kemampuan menyimpan karbonnya di Perairan Teluk Banten.
Pada penelitian ini dilakukan analisis perubahan lamun menggunakan data citra
ALOS AVNIR-2 selama dua tahun (2008 dan 2010) dengan perbandingan post-classification.
Algoritma yang digunakan pada pengolahan data adalah algoritma lyzenga sebagai
koreksi kolom air. Berdasarkan hasil penelitian, luas ekosistem lamun pada peta
hasil pengolahan data citra dengan nilai overall accuracy 57,69% untuk tahun 2008
mencapai 59,5 ha dan 46,8 ha untuk tahun 2010. Kondisi tutupan padang lamun di
Perairan Teluk Banten untuk lokasi Pulau Panjang dan Tanjung Kepu masuk ke
dalam kelompok status lamun “kurang rapat” sedangkan lokasi Pulau Kubur,
Pamujan Besar, Pamujan Kecil dan Dermaga Bojonegara masuk ke dalam kelompok
status lamun “jarang”. Untuk perubahannya mengalami penurunan luas area sekitar
2,9% atau 1,4 ha dimana tahun 2008 memiliki
area seluas 45,2 ha menjadi 43,8 ha pada tahun 2010. Keterkaitan
simpanan karbon dengan luas area perubahan menunjukan bahwa adanya
penurunan potensi penyerapan dimana
potensi penyerapan sebesar 0,0004 tonCha-1tahun-1 dari 0,0114 tonCha-1tahun-1
pada tahun 2008 menjadi 0,0110 pada tahun 2010.
Kata kunci: Lamun,
Penginderaan Jauh, Karbon, Teluk Banten
Penulis: Firman Setiawan,
Syawaludin A. Harahap, Yuli Andriani, Andreas A. Hutahaean
Kode Jurnal: jpperikanandd120226