EFISIENSI TENAGA KERJA DALAM USAHATANI KEDELAI DI LAHAN SULFAT MASAM BERGAMBUT

ABSTRAK: Tenaga kerja fisik langsung adalah tenaga kerja yang paling banyak digunakan dalam menyelesaikan usahatani baik padi maupun palawija mulai dari persiapan lahan hingga pasca panen. Penelitian dilaksanakan di lokasi petani desa Lamunti, Kabupaten Kapuas Provinsi Ka-limantan Tengah pada bulan Mei hingga Agustus 2009. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi konsumsi energi dalam proses produksi hubungannya dengan output energi produksi kedelai yang dihasilkan. Data dikumpulkan dari 30 petani kedelai dengan metode langsung melalui kuesioner dengan membandingkan kegiatan sejak persiapan lahan hingga pasca panen. Analisis energi dan biaya dihitung berdasarkan penggunaan energi pada setiap kegiatan dan menghitung konsumsi energi fisik (tenaga kerja) dan sarana produksi serta output energi yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani kedelai di lahan sulfat masam bergambut secara keseluruhan menggunakan waktu kerja 652.20 J/ha atau setara energi fisik sebanyak 182914.26 kkal/ha dari kebutuhan energi seluruhnya. Kebutuhan energi total untuk mengelola usahatani kedelai seluas satu hektar sebesar 1446076.00 kkal.  Besaran biaya tenaga kerja sebesar 53.38% dari total biaya produksi. Dengan adanya masukan energi fisik dan kimia serta biaya dalam proses  produksi, output  energi  yang  dihasilkan sebesar 5292000 kkal/ha dan output biaya sebesar Rp. 10290000 atau kenaikan 67.89%. Efisiensi produksi ditentukan oleh tingkat pemakaian sarana produksi, semakin tinggi masukan energi kimia dalam proses produksi akan semakin rendah nilai efisiensi produksi.
Kata kunci: energi, lahan pasang surut, kedelai
Penulis: Sudirman Umar dan Muhammad Saleh
Kode Jurnal: jppertaniandd120005

Artikel Terkait :