KESELAMATAN KAPAL PENANGKAP IKAN, TINJAUAN DARI ASPEK REGULASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL

ABSTRAK: Pekerjaan  pada  kapal  penangkap  ikan  merupakan  pekerjaan  yang  tergolong  membahayakan  dibanding pekerjaan  lain,  maka  profesi  pelaut  kapal  penangkap  ikan  memiliki  karakteristik  pekerjaan  “3d”  yaitu:  membahayakan  (dangerous),  kotor  (dirty)  dan  sulit  (difficult)  dengan  ketiga  sifat  pekerjaan  tersebut  ditambah  faktor ukuran kapal yang didominasi kapal-kapal berukuran relatif kecil, berlayar pada perairan gelombang tinggi dengan kondisi cuaca tidak menentu sehingga dapat meningkatkan tingkat kecelakaan kapal penangkap ikan. Keselamatan kapal penangkap ikan merupakan interaksi faktor-faktor yang kompleks, yakni  human  factor (nakhoda dan anak buah kapal),  machines  (kapal  dan  peralatan  keselamatan)  dan  enviromental  (cuaca  dan  skim  pengelolaan  sumberdaya perikanan).  Permasalahan  keselamatan  atau  kecelakaan  akan  timbul  apabila  salah  satu  elemen  dari  human  factor, machines  atau  enviromental  factor  tersebut tidak berfungsi. Penelitian bertujuan mengidentifikasi peraturan keselamatan kapal  penangkap  ikan  pada  tingkat  nasional  dan  internasional  serta  keterkaitan  kebijakan  keselamatan  kapal penangkap  ikan  dan  kapal  niaga.    Penelitian  dilaksanakan    Mei  2008  –  Maret  2009.    Data  primer  diperoleh  dari berbagai sumber, seperti Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan,  Direktorat Jenderal Perikanan  Tangkap,  Pelabuhan  Perikanan  Pantai  (PPP)  Tegal  Sari  Kota  Tegal,  Pelabuhan  Perikanan  Nusantara (PPN)  Pekalongan,  Pelabuhan  Perikanan  Samudera  (PPS)  Cilacap  dan  Kementerian  Perhubungan.  Kebijakan keselamatan kapal penangkap ikan pada dasarnya mencakup kebijakan kelaikan kapal, dinas jaga kapal/pengawakan kapal,  dan  pencegahan  polusi  laut  dari  kegiatan  kapal  penangkap  ikan,  baik  pada  tataran  nasional  maupun internasional. Pengaturan kelaikan dan dinas jaga kapal/pengawakan kapal penangkap ikan merupakan pengawasan atau  kontrol  dari  pemerintah  terhadap  pihak  yang  terlibat  dalam  kegiatan  penangkapan  ikan  untuk  meningkatkan keselamatan  jiwa,  harta  benda  dan  lingkungan  laut.  Mengingat  karakteristik  pekerjaan  pada  kapal  penangkap  ikan membahayakan awak kapal dan lingkungan sosial  lebih kompleks, serta jumlah nelayan yang begitu banyak,  maka di Indonesia,  pengaturan  tentang  kelaiklautan  kapal,  dinas  jaga  kapal/pengawakan  kapal,  pendidikan,  pelatihan  dan sertifikasi awak kapal, kepelautan kapal perikanan dan pelabuhan perikanan sebaiknya diatur tersendiri, sebagaimana pengaturan pada tataran internasional telah diatur terpisah dari pengaturan kapal niaga.  
Kata kunci:  keselamatan  kapal  penangkapan  ikan,  dinas  jaga  kapal,  kesalahan  manusia,  mesin,  lingkungan, pendidikan dan pelatihan, sertifikasi, peraturan
Penulis: Djodjo Suwardjo, John Haluan, Indra Jaya dan Soen’an H. Poernomo
Kode Jurnal: jpperikanandd100061

Artikel Terkait :