KORELASI ASIAN MONSOON, EL NINO SOUTH OSCILATION DAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP VARIABILITAS CURAH HUJAN DI PROPINSI LAMPUNG
Ringkasan: Perairan Asia
Tenggara dan sekitarnya memiliki variabilitas lautatmosfer yang besar akibat
dari fluktuasi parameter oseanografi yang berasal dari perairan Samudera Pasifik
dan Samudera Hindia pa-da arah zonal dan pada arah meridional berasal dari Laut
Cina Selatan, perairan utara dan selatan Jawa dan perairan barat Australia.
Fenomena yang dominan mem-pengaruhi variabilitas laut-atmosfer di wilayah Asia
Tenggara dan sekitarnya ada-lah Muson, Dipole Mode (DM) dan El Ni-no Southern
Oscillation (ENSO) dengan siklus waktu dari musiman sampai antar tahunan.
Penelitian sebelumnya yang dila-kukan lebih banyak mengkaji Muson, DM dan ENSO
secara individu dari fenomenanya itu sendiri, tidak secara komprehensif mengarah
kepada kemungkinan adanya interaksi satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengkaji variabilitas laut-atmosfer dan proses dinamika interaksi antara
Muson, DM dan ENSO secara simultan terhadap curah hujan di Propinsi Lampung.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan metode yang
dapat mendekomposisi sinyal terse-but baik pada skala ruang maupun wak-tu dari
hasil interaksi antara Muson, DM dan ENSO. Analisis yang digunakan meliputi
transformasi wavelet kontinyu dan korelasi silang transformasi wavelet. Dari analisis
transformasi wavelet kontinu, koherensi maupun transformasi silang diperoleh
kesimpulan bahwa pola curah hujan di wilayah lampung sangat dipengaruhi oleh
pengaruh musiman atau adanya pe-ngaruh WNPMI dibandingkan dengan pe-ngaruh DMI
dan SOI, akan tetapi arah fase yang berlawanan menunjukkan adanya pola
pergantian pengaruh yang terjadi. DMI berpengaruh pada periode 6 bulanan, sedang
akan SOI berpengaruh pada fase 12 bulanan
Keywords: Asian Monsoon,
Indian Dipole Mode, El Nino South Oscilation Indices, curah hujan
Penulis: Eko Efendi, Andri
Purwandani
Kode Jurnal: jpperikanandd130111