MODEL PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN YANG BERSINERGI DENGAN FUNGSI KONSERVASI KAWASAN (STATUS KASUS PENGELOLAAN SERO BERKANTONG DI PERAIRAN TELUK TIWORO, PROVINSI SULAWESI TENGGARA)
ABSTRAK: Pemanfaatan
sumberdaya ikan di perairan Teluk Tiworo cenderung destruktif dan hanya
mengejar manfaat ekonomis, meskipun perairan tersebut telah dinyatakan sebagai
kawasan konservasi laut berdasarkan SK Bupati Kabupaten Muna No. 157 Tahun
2004. Penelitian ini bertujuan
mengetahui kesesuaian sero berkantong dengan karakteristik perairan, pola
dinamis optimasi penggunaannya, dan kelayakan pengusahaan sero berkantong di Teluk Tiworo.
Metode yang digunakan
dalam penelitian meliputi
analisis kesesuaian (Jusuf,
1999 dan Mustaruddin, 2005),
analisis sistem dinamis (Muhammadi, et. al, 2001), dan analisis usaha
(Gaspersz, 1992). Hasil penelitian
menunjukkan sero berkantong sesuai dengan sifat alat tangkap ramah lingkungan
(NK=3,4), potensi sumberdaya ikan kawasan (NK=3,0), kebutuhan masyarakat
(NK=3,3), perangkat hukum terkait (NK=3,2). Jumlah optimal sero berkantong yang
dapat dioperasikan secara dinamis di perairan Teluk Tiworo sekitar 15
unit. Pengusahaan sero
berkantong dapat mendatangkan
keuntungan bersih (Ï€)
yang positif, yaitu
sekitar Rp 70.716.800 per
bulan. Bila nelayan anggota pengelola
sero berkantong berjumlah 15 orang, maka setiap anggota akan mendapat bagi
hasil sekitar Rp 4.714.453 per bulan.
Kata kunci: dinamis,
keuntungan, konservasi, sero berkantong
Penulis: Mustaruddin
Kode Jurnal: jpperikanandd100064