PERBEDAAN BAHAN ATRAKTOR TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN PAYANG BUGIS DI PERAIRAN PASAURAN, PROVINSI BANTEN
ABSTRAK: Rumpon laut dangkal
sebagai alat bantu dalam penangkapan ikan di perairan sekitar Pasauran, Selat
Sunda telah lama dan semakin banyak digunakan di Indonesia untuk menangkap ikan
pelagis. Karakteristik komposisi jenis, ukuran dan
Tingkat Kematangan Gonad
(TKG) ikan pelagis
yang tertangkap di
sekitar rumpon dengan menggunakan tiga bahan atraktor yang
berbeda yaitu daun kelapa (Cocos
nucifera), daun pinang (Nypa
fructican) dan daun nipah (Areca catechu) akan menentukan apakah
pengaruh bahan atraktor yang digunakan akan membahayakan kelestarian ikan
pelagis yang berasosiasi. Identifikasi
dan komposisi panjang, berat dan TKG ikan pelagis dilakukan dengan menggunakan
bahan atraktor yang
berbeda pada setiap
musim dalam penelitian
ini. Experimental fishing dilakukan dengan menggunakan alat
tangkap payang Bugis. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa atraktor daun kelapa merupakan bahan atraktor yang terbaik
yang dapat digunakan sebagai atraktor pada rumpon dilihat dari hasil tangkapan
serta daya tahan di suatu perairan pada setiap musim. TKG ikan pelagis kecil yang tertangkap di
sekitar rumpon memiliki TKG I 4%, TKG II
33%, TKG III 35%, TKG IV 25% dan TKG V 3%.
Ikan hasil tangkapan di sekitar rumpon dengan bahan atraktor yang
berbeda memiliki TKG I-III sebesar 72% sehingga dapat dipastikan bahwa
ikan-ikan yang berkumpul dan tertangkap di sekitar rumpon adalah ikan yang
belum memijah atau belum dewasa, sehingga ikan tersebut tidak sempat melakukan
reproduksi.
Kata kunci: rumpon, bahan
attraktor, musim penangkapan
Penulis: Roza Yusfiandayani
Kode Jurnal: jpperikanandd100078