PERIKANAN TONGKOL DI PERAIRAN BUYAT PANTE
ABSTRAK: Pembangunan perikanan
di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara adalah mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya melalui pendekatan yang terintegrasi dengan komprehensif dan
mengakomodasi berbagai kepentingan, yaitu: nelayan, ekonomi nasional,
kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, serta keseimbangan dan
kelestarian lingkungan. Untuk penyusunan kebijakan perikanan diperlukan
informasi yang memadai dari sumberdaya ikan. Salah satu sumberdaya ikan di
wilayah Teluk Buyat adalah ikan tongkol (Auxis thazard). Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi sumberdaya dan musim penangkapan ikan di perairan
Teluk Buyat dan sekitarnya. Area penangkapan ikan di perairan Teluk Buyat (4,88
km2). Biomassa ikan ini di Teluk Buyat 0,486 ton/km2. Tangkapan rata-rata
bulanan sebesar 0,7 ton, dibandingkan dengan hasil tangkapan maksimum yang
lestari dari 2,37 ton/bulan, kemudian tingkat pemanfaatan ikan tuna di Teluk
Buyat berada pada 29,59%. Ini berarti bahwa hasil tangkapan yang didaratkan
oleh para nelayan Buyat Pante masih berada di bawah eksploitasi. Hasil
tangkapan yang diperbolehkan sebesar 80% dari hasil tangkapan maksimum lestari
(1,89 ton/bulan). Musim penangkapan tuna di Teluk Buyat terjadi selama enam
bulan, yang dimulai dari bulan Maret dan selanjutnya dari bulan Mei hingga
September, mengikuti pola musim dua bulan dalam setahun dengan kepadatan
tinggi.
Kata kunci: Perikanan Tangkap,
Buyat Pante, Tongkol, Musim Penangkapan
Penulis: Meta S Sompie
Kode Jurnal: jpperikanandd110104