SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU
Siklus Hidup kupu-kupu atau metamorfosisi kupu-kupu memiliki empat tahap
siklus hidup. Empat siklus hidup kupu-kupu adalah sebagai berikut:
Tahap Ovum (Telur)
Ovum (telur); bentuk dan ukuran telur berbeda-beda, tergantung pada jenisnya.
Hal ini dapat berguna, sebagai petunjuk dalam identifikasi. Biasanya betina
meletakkan telur di bagian bawah dari daun (yang muda), baik secara terpisah
maupun dalam kelompok-kelompok. Telur-telur tersebut ditempel pada permukaan
daun dan dilindungi dengan cairan dari abdomen betina.
Tahap Larva (Ulat)
Larva (ulat); tahap pertama ulat terjadi di dalam telur. Setelah keluar
ulat bertambah besar dengan cepat. Dalam proses pertumbuhan ulat melepaskan kulit
lama dan kulit yang baru (dengan ciri tersendiri) muncul. Ulat memakan daun-daun
dari satu atai beberapa jenis tanaman saja dan setelah 'dewasa' masuk dalam
tahap pupa.
Tahap Pupa (Kepompong)
Pupa (kepompong); umumnya kupu-kupu dewasa tidak memintal kepompong untuk
melindungi kepompong, tetapi semua ulat memiliki kelenjar sutera. Kebanyakan
ulat menggunakan suteranya untuk mengikatkan diri pada sebuah batang, ranting,
atau daun, membentuk kepompong. Kepompong memiliki perlindungan khusus melalui
kamuflase dalam warna dan bentuk.
Tahap Imago (Kupu-kupu Dewasa)
Imago (kupu-kupu dewasa); setelah masa kepompong (dari beberapa hari sampai
satu bulan lebih), kupu-kupu dewasa muncul dan sebelum keluar, warna sayap
sudah keliahatan pada kepompong. Imago membuka bagian atas kepompong dan sambil
memegang daun/ranting dengan kaki depan ia menarik diri keluar dari kempompong yang
basah itu. Sayapnya masih tertutup seperti payung terjun. Setelah keluar,
kupu-kupu dewasa mengeluarkan banyak cairan dan membuka dan
menggerak-gerakkan sayap-sayapnya yang
harus menjadi kering, sebelum dapat terbang untuk pertama kalinya. Seluruh
proses ini biasanya berlangsung di pagi hari dengan cuaca cerah (Mastrigt,
2005).