STRATEGI PENGATURAN PENANGKAPAN BERBASIS POPULASI DENGAN ALAT TANGKAP BUBU RANGKAI PADA PERIKANAN RAJUNGAN: STUDI KASUS DI PERAIRAN KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA
ABSTRACT: Perikanan
rajungan di Perairan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara dilingkupi
permasalahan kurang efisiennya alat tangkap yang digunakan (bubu tunggal dan
jaring insang dasar) yang berdampak pada tekanan terhadap populasi rajungan.
Penggunaan bubu rangkai diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis ukuran dan kematangan gonad rajungan hasil
tangkapan bubu rangkai berdasarkan fase bulan serta efisiensi ekonomis alat
tangkap ini. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan lebar karapaks dan
bobot individu rata-rata yang lebih tinggi pada fase bulan awal terang dan fase
bulan terang, walaupun rata-rata jumlah individu yang tertangkap per tirip lebih
tinggi pada fase bulan terang dan awal gelap. Hanya sedikit rajungan matang gonad
yang tertangkap. Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan sifat ramah
lingkungan bubu rangkai adalah: Bubu dipasang pada kedalaman >15 meter untuk
memperoleh ukuran yang lebih besar; Operasi penangkapan dapat difokuskan pada
fase bulan awal terang dan terang untuk memperoleh bobot individu yang lebih
besar; Bila tertangkap rajungan dengan lebar karapaks < 10cm atau betina
matang gonad dapat dilepas kembali ke alam; Untuk efisiensi pemasaran, hasil
tangkapan dapat ditampung sementara dalam kurungan tancap dan diberi pakan ikan
rucah. Usaha penangkapan rajungan dengan bubu rangkai layak dan menguntungkan
secara ekonomis dengan nilai NPV Rp. 84 . 098 . 870, B/C - ratio 23 dan IRR 605
%.
Keywords:
rajungan, bubu rangkai, pe-ngaturan penangkapan, efisiensi ekonomis, ramah
lingkungan
Penulis: Ahmad Mustafa,
Abdullah
Kode Jurnal: jpperikanandd130101