STUDI SEBARAN SUHU DAN RH MESIN PENGERING HYBRID CHIP MOCAF

ABSTRAK: Pengering hybrid merupakan pengering yang menggunakan dua atau lebih sumber energi untuk proses penguapan air. Pengering hybrid pada penelitian ini menggunakan sumber energi matahari dan energi biomassa. Teknologi ini merupakan alternatif teknologi untuk pengeringan produk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji parameter teknis yang terkait dengan keragaan mesin pengering  hybrid meliputi perubahan serta sebaran suhu dan Relative Humidity (RH) berdasarkan konveksi alami dan konveksi paksa menggunakan kipas mekanik. Pengujian kinerja mesin pengering hybrid menggunakan metode tanpa kipas (konveksi alami) dan menggunakan kipas (konveksi paksa) dimulai pada jam 09.00 WIB sampai 18.00 WIB. Data diambil setiap 1 jam meliputi suhu pada bagian mesin pengering, suhu bola basah suhu bola kering, dan kecepatan angin. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah chips Mocaf hasil fermentasi dengan ketebalan 1–1.5 mm. Hasil penelitian menunjukkan sebaran suhu dan kelembaban terbaik pada mesin pengering hybrid menggunakan kipas dengan perlakuan panas matahari, yaitu sebaran suhu antara 33.2 °C sampai dengan 34.2 °C dan sebaran kelembaban antara 33.8% sampai dengan 53.5%. Mesin pengering  hybrid dengan sistem konveksi energi matahari memiliki hasil terendah dengan sebaran suhu antara 28 °C sampai dengan 31.9 °C dan sebaran kelembaban antara 37.85% sampai dengan 54.6%. Intensitas cahaya matahari pada saat pengujian mesin rata-rata sebesar 400.7 lux dan kecepatan angin 0.16 m/s. Dari kedua perlakuan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja mesin pengering hybrid menggunakan kipas lebih baik daripada mesin pengering hybrid tanpa kipas. Mesin pengering hybrid tetap membutuhkan input energi listrik untuk membangkitkan konveksi paksa.
Kata kunci: pengering hybrid, intensitas cahaya, suhu, kelembaban
Penulis: Bambang Susilo dan Rahartina W. Okaryanti
Kode Jurnal: jppertaniandd120012

Artikel Terkait :