ANALISIS PENEMPATAN GROUNDSILL SEBAGAI PERLINDUNGAN ABUTMENT JEMBATAN TERHADAP GERUSAN LOKAL
ABSTRAK: Aliran sungai dapat
menyebabkan gerusan yang disebabkan oleh morfologi sungai itu sendiri. Gerusan
bisa terjadi pada konstruksi tikungan sungai atau pada bangunan hidrolik.
Secara umum untuk meminimalkan gerusan adalah dengan melindungi dasar sungai.
Upaya ini juga diarahkan untuk memindahkan lubang gerusan yang dapat
meningkatkan risiko lebih jauh pada stabilitas struktural dari bangunan. Oleh
karena itu penelitian ini menggunakan groundsill sebagai pelindung. Penelitian tentang
jarak penempatan groundsill diterapkan pada gerusan dengan kondisi gerusan air
jernih (clear water scour). Ke-dalaman gerusan diamati pada waktu tertentu,
masing-masing internal 180 menit dan digunakan alat sirkulasi flume dengan dasar
kaku, juga abutmen dari kayu yang dimensinya adalah La = 12 cm, B = 8 cm dan H
= 30 cm . Sedangkan pengendali gerusan digunakan groundsill dari kayu. Pada
penelitian ini menggunakan material
pasir dengan dimensi butiran yang berbeda-beda,
ada bahan A dan bahan B dengan d50 =
0,51 mm dan 0,36 mm, dan berat jenisnya
2,99 gram/cm3 yang ditaburkan di sepanjang saluran tersebut. Kecepatan pada
percobaan ini bervariasi yaitu V1 = 0,22 m / s dan V2 = 0,19 m / s. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa material dasar dan parameter lainnya dapat
mempengaruhi kedalaman gerusan dan pola gerusan.
Sedangkan penempatan grounsill sebagai pelindung dari gerusan. Untuk debit yang
sama, semakin jauh penempatan groundsill maka menyebakan semakin dangkal
kedalaman gerusan. Dengan bertambahnya debit, bilangan Froude dan kece-patan
aliran, maka kedalaman gerusan menjadi
lebih dalam untuk jarak groundsill yang sama. Pada material A reduksi gerus-an
terjadi pada L1 (2B) = 23,75%, L2 (3B) = 30,84% dan L3 (4B) = 35,42%. Sedangkan
pada material B reduksi gerusan terjadi pada L1 (2B) = 32,15%, L2 (3B) = 37,64%
dan L3 (4B) = 41,15%.
Penulis: Sucipto dan Tugino
Kode Jurnal: jptsipildd100049