STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA
ABSTRAK: Gempa bumi yang
melanda Sumatera Barat, 6 Maret 2007 merupakan salah satu bentuk pengulangan
gempa di masa lalu dan merupakan petunjuk yang jelas bahwa belum banyak yang
dilakukan berkaitan dengan rumah sederhana. Berdasarkan temuan di hampir semua
gempa yang menimpa daerah Sumatera Barat, bangunan yang mengalami kerusakan dan
roboh adalah rumah sederhana yang dibangun secara spontan (non engineered
house), dimana bangunan dibangun berdasarkan pengalaman praktis tanpa
perhitungan struktur. Salah satu bentuk kerusakan pada komponen non-struktur
dan struktur adalah hubungan antara kolom dan dinding bata, dimana terjadi retak dan pemisahan antara kolom dan
dinding akibat tidak ada angkur (stek).
Kebanyakan bangunan yang ada dibuat pada masa yang tidak mengingatkan
orang akan bahaya gempa bumi. Untuk gempa yang tidak terlalu besar, bangunan
kemungkinan akan tetap berdiri dengan sedikit kerusakan. Namun untuk
mengantisipasi gempa bumi yang kuat dan mengurangi dampak buruk yang
ditimbulkan, maka bangunan rumah berdinding tembok tersebut harus dibangun
sesuai ketentuan konstruksi bangunan tahan gempa dengan memberikan perkuatan
pada bagian-bagian tertentu seperti pemasangan angkur (stek) dari kolom ke dinding
sebagai salah satu perkuatan hubungan.
Untuk mengetahui berapa besar pengaruh dari pasangan angkur (stek) dari
kolom ke dinding bata, dilakukan penelitian terhadap dinding yang lengkap
dengan sloof, kolom dan ringbalok. Pengujian dilakukan terhadap 2 benda uji
yaitu benda uji yang menggunakan angkur (stek) dan tidak menggunakan angkur
(stek), sehingga diharapkan dapat diketahui perilaku pemasangan angkur.
Penulis: Febrin Anas Ismail
Kode Jurnal: jptsipildd100057