EKSPRESI KERUANGAN MELALUI KONSEP PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PADA KAWASAN BWK A KOTA MAKASSAR (Study Kasus; Kecamatan Wajo Kota Makassar)

Abstrak: Keserasian  hubungan  antara  pertumbuhan  kota  dan  lingkungan  disekitarnya  itu  sendiri dengan  tetap  memperhatikan  dan  memelihara  nilai  social  budaya  dan  estetika  yang mencerminkan  kepribadian  bangsa.  Perkembangan  penduduk  dengan  segala  kegiatannya, secara  fisik  akan  terwujud  dalam  bentuk  perubahan  akan  ruang,  baik  untuk  perumahan, perdagangan,  industry,  sekolah,  kesehatan,  ruang  terbuka/taman  dan  sebagainya.Ekspresi keruangan  perkotaan  khususnya  di  Kecamatan  wajo  yang  merupakan  kawasan  kota  lama Makassar  memberikan  pengarahan  yang  searah  dengan  pembangunan  suatu  kota.  Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang mementingkan proses  daripada  hasil,  yang memiliki  batas  pada  focus  yang  telah  ditentukan  serta  adanya kriteria  khusus  untuk  keabsahan  data,  desain  yang  bersifat  sementara.  Penelitian  ini menggunakan  desain  studi  kasus  yaitu,  pengujian  terhadap  suatu  konteks  subjek  tertentu, kumpulan  dokumen  dan  suatu  kajian  khusus.  Ekspresi  keruangan  keacamatn  Wajo  yang berada  di  kawasan  BWK  A  kota  Makassar  dapat  dilihat  melalui  letak  lokasi  wilayah,yang berada  di  kawasan  kota  lama.  Sosial  budaya  masyarakat  di  kecamatan  Wajo  beraneka ragam  yaitu  warga  pribumi  dan  non  pribumi  yang  menetap  dikawasan  tersebut  tetapi kebersamaan  dan  saling  menghormati  antar  suku  tetap dijaga.  Pengembangan  kawasan  di kecamatan  ini  secara  fungsional  terdapat  pada  pengembangan  tata  ruang  hijau  yang diusahakan  tetap  ada  dan  pengembangan  perekonomian  yang  menunjang  wilayah  ini sebagai  area  pusat  perdagangan.  Kepadatan  dan  ketinggian  bangunan  terlihat  melalui tingkat aktifitas masyarakatnya yang mengembangkan usaha perdagangan sehingga bentuk bangunan seperti  ruko  sangat  banyak  dijumpai  serta  ketinggian  bangunan  3-4  lantai  tiap rumah  yang  difungsikan  sebagai  tempat  usaha  dan  tempat  tinggal.  Sarana  dan  prasarana lingkungan  dapat  diketahui  melalui  peningkatan  pembangunan  utilitas  lingkungan  yaitu sarana  peribadatan,  pendidikan,  pertokoan,  kesehatan  sedangkan  prasarana  yaitu  kondisi jalan,  sampah,  drainase,  air  bersih,  listrik  dan  jaringan  telekomunikasi  yang  menunjang pengembangan pembangunan di wilayah tersebut.
Kata Kunci: Ekspresi, tata ruang, perkotaan, social budaya, sarana dan prasarana
Penulis: Imriyanti & Rahmi Amin Ishak
Kode Jurnal: jptsipildd110181

Artikel Terkait :