PENERAPAN DAN PENGUJIAN MODEL TEKNOLOGI ANAEROB DIGESTER UNTUK PENGOLAHAN SAMPAH BUAH-BUAHAN DARI PASAR TRADISIONAL
ABSTRACT: Dengan adanya isu
lingkungan tentang efek rumah kaca akibat sistem pembuangan sampah yang buruk,
maka perlu adanya usaha-usaha dan perhatian dicurahkan oleh pemerintah maupun
masyarakat dalam mengembangkan sistem managemen sampah terpadu, dimana konsep
anaerobic digestion sampah rumah tangga terkontrol diharapkan merupakan salah
satu solusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan memberikan metode terbaik
dalam pembuangan sampah organik. Namun demikian penerapan teknologi anaerobic
digester di Indonesia untuk penanganan sampah organik rumah tangga masih sangat
terbatas. Dengan demikian pendayagunaan teknologi anaerobic digester dalam
managemen sampah di masyarakat baik perkotaan dan pedesaan merupakan inti
keutamaan dalam penelitian ini. Keutamaan penerapan teknologi ini karena: (i)
pertama sebagai cara yang lebih effectif dan ramah lingkungan dalam pengolahan
sampah organik dibandingkan dengan pembuangan sampah secara langsung ke TPA
atau landfill; (ii) kedua berkaitan dengan potensi teknologi untuk memproduksi
energi terbarukan (renewable) dan pupuk organik (fertiliser). Kegiatan
penelitian dilakukan dengan diawali rancang bangun bioreaktor berbahan plastik
dengan kapasitas 225 l. Selanjutnya sampah buah mangga yang dikumpulkan dari
pasar Johar Semarang dipilih sebagai benda uji. Sampah buah mangga yang
dikumpulkan kemudian diblender untuk pembuatan slurry dengan sedikit mencampur
air. Kemudian dilakukan pengukuran pH (derajat keasaman) terhadap bubur dan
sebagian bubur diambil sample untuk memperoleh rasio C/N. Karena rasio C/N
dapat mengetahui kandungan C dan N yang berfungsi pada proses anaerob. Selama
proses pencernaan (digestion) berlangsung, temperatur dalam tabung reaktor
dijaga pada temperatur 40o C. Pada termokontrol ini disetting dengan suhu 40o C
±1, dimana pada suhu 39o C, heater akan hidup. Sedangkan pengaduk akan
dihidupkan sehari 3 jam selama 15 hari. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa
produksi gas metana pada 15 hari 707 ppm vol, pada 30 hari 496.8 ppm vol, pada
45 hari 643.4 ppm vol, pada 60 hari 459.5 ppm vol, pada 75 hari 66 ppm vol.
Sementara nilai kuantitas metan pada pengujian ini adalah 0.95 kg per kg
sampah, sedang potensi energi kalor per 1 kg metan adalah 50312.5 kJ dan
potensi energi per kg sampah adalah 47796.8 kJ, bila dikonversikan dalam kWh
adalah 13.28 k Wh. Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh Sd terhadap Co, Coe,
dan nilai energi kalor, diketahui bahwa sampah organik buah mangga memiliki
tingkat kuantitas metan serta potensi energi kalor yang cukup baik yang dapat
digunakan sebagai sumber energi alternatif untuk kebutuhan energi bila
diterapkan dalam skala yang lebih optimal
Penulis: ATHANASIUS PRIHARYOTO
BAYUSENO
Kode Jurnal: jptmesindd090061