Pengaruh Perlakuan Panas dan Media Pendingin pada Paduan Perunggu 80%Cu–20%Sn terhadap Umur Lelah
Abstrak: Pembuatan produk
gamelan Bali bertumpu pada proses pengecoran yang dilanjutkan dengan proses
penempaan, pelarasan, dan pada akhirnya proses finishing. Namun masih sering
menimbulkan kegagalan dari material seperti, material mengalami patah karena
beban pada proses pemakaian (megambel) secara berulang-ulang dalam jangka waktu
yang cukup lama. Patah yang terjadi akibat pembebanan yang berulang-ulang
disebut patah lelah. Pada penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah
bagaimana pengaruh perlakuan panas dan media pendingin (quenching) terhadap
umur lelah (fatique life) dengan uji Reversed Bending. Benda uji dibuat dengan
peleburan Tembaga dan Timah Putih dengan komposisi 80%(Cu)-20%(Sn). Material
hasil peleburan dicetak sesuai standar spesimen uji Reversed Bending dan
memvariasikan perlakuan panas juga media pendingin. Spesimen diberi perlakuan
panas (heat treatment) pada temperatur 6500C, 7000C dan
7500C, kemudian didinginkan menggunakan media pendingin Air, Oli dan
Udara. Pengamatan dari kontur patahan, struktur makro dan struktur mikro.Hasil
penelitian menunjukan terjadi peningkatan nilai umurlelah pada paduan Perunggu
80%Cu – 20%Sn, dari perlakuan panas 650ºC, 700ºC sampai 750ºC dan terjadi
peningkatan umur lelah pada media pendingin udara dengan rata-rata umur lelah
mencapai 36621 cycle, sedangkan umur lelah media pendingin oli rata-rata
mencapai 44975 cycle dan untuk media pendingin air rata-rata umur lelah
mencapai 55191 cycle Pengamatan struktur makro permukaan patah berwarna agak
gelap dan pengamatan strukturmikro struktur logamnya tampak lebih terang.
Penulis: Anak Agung Istri
Agung Sri Komaladewi & I Ketut Suarsana
Kode Jurnal: jptmesindd090086