Pengaruh Proses Forging Terhadap Sifat Ketangguhan Retak dan Kekerasan Material Perunggu Sebagai Bahan Gamelan

Abstrak: Perunggu khususnya tin-bronze banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan  instrument  musik  seperti  lonceng, gamelan dan alat musik lainnya. Pada proses pembuatan produk gamelani tin-bronze yang merupakan campuran antara tembaga dan timah putih, dicor yang dilanjutkan dengan proses penempaan (forging), pelarasan (sruti), dan pada akhirnya finishing. Proses produksi dan  komposisi  merupakan  hal  sangat penting diperhatikan.  Komposisi  yang  dipakai oleh  para pengrajin sangatlah bervariasi, tergantung pada kebiasaan secara turun menurun. Pada penelitian kali ini permasalahan yang diangkat adalah seberapa besar perubahan nilai kekerasan dan ketangguhan retak melalui variasi tingkat deformasi. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  tingkat  deformasi  pada  kekerasan  dan  ketangguhan  retak  perunggu bahan baku  gamelan,  sehingga  nantinya  diharapkan  dapat  memberikan  kualitas  perunggu  sebagai  bahan  baku  membuat gamelan. Dalam proses peleburan untuk benda uji, perunggu dibuat dengan komposisi 77,5%Cu  –  22,5% Sn seperti yang komposisi yang dipakai oleh pengerajin. Material hasil peleburan dicetak untuk spesimeni forging dengan tingkat deformasi sebesar  5%,  10%,  dan  15%.  Sebelum  dilakukan proses  forging,  benda  uji  diberikan perlakuan panas  dengan  temperatur 800oC  selama  30  menit.  Pengukuran  kekerasan  material  mengunakan  metode  Vickers  dan   pengujian  ketangguhan  retak menggunakan model pengujian Three Point Bending (ASTM E 399-90. )Dari pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin tinggi derajat deformasi, maka kekerasan dan ketangguhan retak material perunggu tersebut semakin meningkat.
Kata kunci: Tin bronze, tingkat deformasi, kekerasan material, ketangguhan retak
Penulis: IGN.Priambadi, IKG.Sugita, CI Putri Kusuma K, & IGN. Nitya Santhiarsa
Kode Jurnal: jptmesindd090077

Artikel Terkait :