Persamaan Empiris Pertumbuhan Butir Austenit Baja HSLA-0,019% Nb pada Proses Pendinginan non-Isotermal
Abstract: Kekuatan akhir
produk manufaktur baja antara lain ditentukan oleh besar butir austenit.
Persamaan pertumbuhan butir austenit yang selama ini digunakan yaitu Persamaan
Beck dan Sellars umumnya berasumsi bahwa proses berjalan pada kondisi
isotermal, sementara hampir semua proses manufaktur berjalan dalam kondisi
non-isotermal. Dengan demikian, persamaan yang ada tidak tepat untuk digunakan
karena sering menyebabkan tidak tercapainya spesifikasi produk. Penelitian ini
dilakukan pada baja paduan rendah HSLA-0.019%Nb, dengan mengamati pertumbuhan
butir austenit pada kondisi non-isotermal setelah dilakukan proses deformasi
canai panas satu pass. Pendekatan yang digunakan adalah memberikan regangan
deformasi 0,3-0,4, dengan proses canai panas dan temperatur deformasi 900-1100
0C, kecepatan pendinginan 7-12 0K/detik, dalam rentang waktu 25-50 detik, dan
pendinginan cepat menggunakan water jetspray. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa pertumbuhan butir austenit baja setelah proses canai panas dapat
digambarkan sebagai fungsi kecepatan pendinginan. Besar butir semakin menurun
dengan meningkatnya kecepatan pendinginan. Pertumbuhan butir austenit
non-isotermal didapat dengan melakukan iterasi antara hasil eksperimen dan
persamaan pertumbuhan butir empiris Beck dan Sellars. Persamaan akhir yang
didapat merupakan modifikasi persamaan pertumbuhan butir isothermal dengan
adanya nilai berbanding terbalik kecepatan pendinginan berpangkat m (1/Crm), di
mana m = 14 dan penambahan konstanta B sebesar 1014.
Kode Jurnal: jptmesindd090045