ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN (FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS / FMEA) PADA PRODUK KURSI LIPAT CHITOSE YAMATO HAA
Abstract: Chitose Indonesia
Manufacturing merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual furniture dari
logam dengan kerjasama negara Jepang. Berdasarkan data penjualan Chitose
Indonesia Manufacturing pada tahun 2003, kursi lipat Chitose Yamato merupakan
jenis kursi lipat yang memiliki angka penjualan sebesar 59% dari keseluruhan
jenis produk yang diproduksi. Kursi lipat Chitose Yamato HAA merupakan salah
satu sarana untuk duduk yang dilengkapi dengan sandaran sesuai dengan bentuk
punggung manusia dan dapat dilipat untuk memudahkan penyimpanannya. Selain itu
juga rangka kakinya yang berbentuk H sehingga dapat digunakan pada permukaan
yang datar atau bergelombang. Material yang digunakan pada rangka kursi lipat
Chitose Yamato HAA adalah berupa elemen struktur rangka yang bersifat
isotropik, yakni memiliki keseragaman sifat dan bahan suatu elemen (regangan,
tegangan, mekanis, dsb). Pada analisa moda kegagalan dilakukan identifikasi
moda kegagalan yang potensial, keparahan yang ditimbulkan, dan frekuensi kejadian
moda kegagalan. Dengan menggunakan analisa moda kegagalan, maka diharapkan
kualitas produk akan meningkat dan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. RPN
adalah indikator kekritisan untuk menentukan tindakan koreksi yang sesuai
dengan moda kegagalan. RPN digunakan oleh banyak prosedur FMEA untuk menaksir
resiko menggunakan tiga kriteria yaitu Keparahan efek (Severity) S, Kejadian
penyebab (Occurrence) O, Deteksi penyebab (Detection) D. Angka prioritas RPN
merupakan hasil kali rating keparahan, kejadian, dan deteksi. Angka ini
hanyalah menunjukkan rangking atau urutan defisiensi desain sistem.
Kata kunci: Moda Kegagalan,
Efek Kegagalan, Penyebab Kegagalan, Deteksi, Kejadian, Keparahan, RPN (Risk
Priority Number)
Penulis: Denny Nurkertamanda,
Fauziyati Tri Wulandari
Kode Jurnal: jptindustridd090032