KURVA KESETIMBANGAN MINYAK BIJI TEH – NORMAL HEKSANA DAN APLIKASINYA PADA EKSTRAKSI PADAT – CAIR MULTITAHAP
ABSTRACT: Teh telah dikenal
oleh masyarakat sebagai salah satu tanaman yang sangat berguna. Salah satu
kegunaan yang telah dikenal secara luas adalah sebagai minuman. Sampai saat
ini, walaupun produksi tanaman teh di Indonesia berkembang setiap tahunnya,
namun tetap saja pemanfaatan tanaman teh belum maksimal. Sebagian besar produsen
di Indonesia hanya memproduksi pucuk-pucuk daun teh muda saja untuk dimanfaatkan
sebagai minuman kesehatan, sedangkan hasil samping tanaman teh belum dimanfaatkan
dengan baik. Selain daun, semua bagian tanaman teh memiliki potensi untuk
dimanfaatkan. Namun, pemanfaatannya di Indonesia hanya terbatas pada daunnya saja
padahal buah teh, khususnya bagian inti biji merupakan sumber minyak nabati non
kolesterol. Menurut survey, setiap kg buah teh dapat menghasilkan 40 – 120 gram
minyak.
Isolasi minyak masih jarang dilakukan sehingga metode pemisahan yang
tepat menjadikan tantangan tersendiri\dalam penelitian ini. Penelitian ini
melanjutkan penelitian sebelumnya, mencoba mengkaji alternatif pemanfaatan biji
teh salah satu sumber sebagai sumber minyak nabati rendah kolesterol yang cocok
diaplikasikan sebagai minyak pangan. Minyak biji teh diperoleh menggunakan
proses ekstraksi padat-cair menggunakan pelarut n heksana, baik dengan operasi
tahap tunggal maupun multi tahap untuk mengetahui berapa banyaknya solut yang
dapat dipisahkan dari umpan berkadar tertentu, khususnya untuk keperluan
perancangan lebih lanjut. Proses ekstraksi dilakukan secara batch hingga
didapatkan minyak biji teh kasar setelah dilakukan evaporasi ekstrak pada kondisi
vakum. Rasio biji teh/pelarut divariasikan sebanyak 10 level (dari 1:2 s.d
1:7,5) untuk mendapatkan kurva kesetimbangan minyak biji teh – n heksana.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pelarut dan jumlah
tahap ekstraksi secara counter current akan meningkatkan yield minyak yang dihasilkan.
Selain itu, peningkatan jumlah pelarut juga akan meninkatkan efisiensi tahap ekstraksinya.
Hasil terbaik dicapai pada ekstraksi minyak biji teh dengan rasio umpan terhadap
pelarut sebesar 1:6 dengan jumlah tahap ekstraksi 3 tahap dan menghasilkan yield
pada tiap tahapnya berturut – turut sebesar 38,43 ; 26,86 dan 17,19 % dengan efisiensi
tahap sebesar 66,7%.
Penulis: Susiana Prasetyo S, A
Prima K
Kode Jurnal: jptindustridd090008