METODE SUPPLY CHAIN MANAGEMENT UNTUK MENGANALISIS BULLWHIP EFFECT GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS SISTEM DISTRIBUSI PRODUK

ABSTRACT: Salah satu kendala yang masih sering dijumpai dalam sistem distribusi produk adalah adanya fenomena  Bullwhip Effect  yaitu adanya simpangan yang jauh antara persediaan yang ada dengan permintaan. Hal ini disebabkan kesalahan interpertasi data permintaan dan sistem informasi yang kurang terintegrasi di tiap rantai distribusi. Hal itu juga yang dialami oleh PT. Mondrian yang memproduksi produk pakaian jadi. Untuk melakukan perbaikan digunakan pendekatan Supply Chain Management (SCM), dimana didalamnya tidak hanya membahas tentang distribusi produk saja, tetapi juga mengenai persediaan dan sistem informasi yang penerapan SCM. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis  Bullwhip Effect  dan memenimalisasi total biaya persediaan dengan metode Continous Review. Hasil perhitungan nilai variabilitas menunjukan terjadinya  bullwhip effect hampir disemua produk yang dikrimkan ke retailer-retailer. Kecuali pada produk sekido untuk retailer Sri Ratu Peterongan Semarang , produk sekido untuk retailer Sri Ratu Pemuda Semarang dan produk begaya untuk  retailer  Mirota Kampus Yogyakarta. Karena masing-masing  Retailer  tersebut memiliki nilai variansi permintaan sebesar 1,28; 1,65; 1,45; yang berarti lebih besar dari nilai perbandingan antara fungsi periode dan  lead time  sebesar 1,18. Dari hasil pengolahan data  inventory  dengan metode sistem Q, diperoleh iterasi terbaik pada iterasi 1 untuk produk Dadung dengan total biaya persediaan Rp. 39.638.737,53. Sedangkan untuk produk Begaya iterasi terbaik pada iterasi 3 dengan total biaya persediaan Rp. 27.924.118,81 dan untuk produk Sekido  iterasi  terbaik pada  iterasi  2 dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 52.328.084,57.
Kata kunci: SCM, Bullwhip effect, efektivitas
Penulis: Indri Parwati , Prima Andrianto
Kode Jurnal: jptindustridd090001

Artikel Terkait :