MODEL PENJADWALAN BATCH PADA SATU MESIN YANG MENGALAMI DETERIORASI UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA SIMPAN DAN BIAYA KUALITAS
Abstract: Penelitian ini
membahas model penjadwalan batch yang mengakomodasikan kondisi mesin
terdeteriorasi, yang akan menyebabkan produk menjadi nonconforming.
Pengembangan ini mengubah formulasi biaya kualitas yang telah dirumuskan pada
model Indrapriyatna et al. (2007a), khususnya untuk Biaya Kegagalan Internal
dan Biaya Kegagalan Eksternal. Dalam model usulan, waktu antar kondisi
out-of-control diasumsikan berdistribusi eksponensial. Sebuah algoritma
penyelesaian dirancang untuk model usulan tersebut. Studi ini menunjukkan
bahwa, untuk model dengan ukuran batch kontinu, semakin besar proporsi ukuran
sampel menyebabkan biaya total dan jumlah batch yang semakin besar. Selain itu,
semakin besar peluang produk nonconforming dihasilkan maka akan menyebabkan
semakin besar total biaya. Observasi lain menunjukkan bahwa jumlah batch selalu
sama untuk sebarang nilai peluang; walaupun ukuran masing-masing batch berbeda.
Pada model dengan ukuran batch diskrit digunakan 3 buah metode untuk mengubah
ukuran batch menjadi integer yang diusulkan oleh Indrapriyatna et al. (2007b)
dan menghasilkan kesimpulan yang sama.
Penulis: Ahmad S.
Indrapriyatna, Suprayogi Suprayogi, Bermawi P. Iskandar, A. Hakim Halim
Kode Jurnal: jptindustridd080062