PENERAPAN FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM METODE MULTI ATTRIBUTE FAILURE MODE ANALYSIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB KEGAGALAN POTENSIAL PADA PROSES PRODUKSI
Abstract: Banyak metode dalam
Total Quality Management (TQM) yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan
kualitas produk dan jasa. Salah satunya adalah Multi Attribute Failure Mode
Analysis (MAFMA), yang dapat digunakan untuk mengeliminasi atau mengurangi
kemungkinan terjadinya kegagalan bila dilihat dari faktor penyebabnya, sehingga
dapat mencegah terulang kembali kegagalan tersebut. MAFMA merupakan
pengembangan dari Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), yang
mengintegrasikan atribut severity, occurance, dan detectability dengan aspek
ekonomi yakni expected cost. Pada FMEA, penentuan penyebab kegagalan potensial
suatu produk dilakukan dengan memberikan nilai (score) pada atribut severity,
occurance, dan detectability, yang dilanjutkan dengan menghitung nilai Risk
Priority Number (RPN) tertinggi. Sedangkan pada MAFMA, penentuan penyebab
kegagalan potensial dilakukan dengan pemberian bobot pada ke-empat atribut.
Pemberian bobot tersebut menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan
logika fuzy. Atribut severity, occurance, detectability dan expected cost pada
MAFMA dimasukkan sebagai level kriteria dalam struktur hirarkhi AHP, sedangkan
penyebab-penyebab kegagalan akan menjadi level alternatif pada struktur
hirarkhi tersebut. Studi kasus pada PT Pelita Cengkareng Paper & Co.
menunjukkan bahwa bobot kriteria
severity sebesar 0.3461, kriteria occurance sebesar 0.0848, kriteria
detectability sebesar 0.1741 dan kriteria expected cost sebesar
0.3950.Sedangkan penyebab kegagalan potensial adalah penggumpalan chemical
dengan bobot tertinggi sebesar 0.210.
Penulis: Dorina Hetharia
Kode Jurnal: jptindustridd090034